DIWEK, KabarJombang.com – Mustamil warga desa Grogol Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang manfaatkan bambu untuk aneka ragam kaligrafi.
Ia mengaku menekuni kerajinan kaligrafi bambu sejak tahun 2008 saat dirinya berada di Yogyakarta, kemudian ia kembali ke tanah kelahirannya untuk menjual dan menekuni karyanya.
“Dulu saya mendapat inspirasi ini waktu saya masih di Yogyakarta, kemudian saya kembali ke Jombang untuk meneruskan dan saya kembangkan disini,” ujarnya pada Sabtu (30/7/2022).
Kaligrafi yang berbahan dasar bambu ini memang sengaja dibuatnya berbeda dari seni kaligrafi lain. Hingga ia mampu menarik dan mendatangkan pembeli dari luar negeri.
“Alhamdulillah pemesan bukan hanya warga lokal, namun penjualan sudah sampai tembus luar negeri,” ungkapnya.
Harganya pun bervariasi, dilihat dari tingkat kerumitan dalam mengerjakan seni kaligrafi bambu, ia mematok harga mulai dari Rp 200 ribu hingga puluhan juta rupiah.
“Biasanya yang lafadz Allah dan gandengannya Muhammad itu satu pasang dibeli seharga Rp 200 ribu,” jelasnya.
Menurutnya, bahan dasar yang ia gunakan untuk membuat kaligrafi bambu jarang ditemui, sehingga harganya pun memang cukup mahal.
“Yang saya pakai kan bambu kuning, kalau bambu biasa banyak. Jadi jarang ditemukan. Untuk itu saya jualnya juga mahal, sebab bambu kuning yang saya gunakan langka,” pungkasnya.