JOMBANG, KabarJombang.com – Pertengahan bulan Agustus, harga sembako atau sejumlah bahan pokok di Jombang cenderung stabil. Kendati demikian, harga buah-buahan mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Seperti yang terjadi di Pasar Legi Kelurahan Candi Mulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Maimunah salah satu pedagang buah-buahan setempat mengatakan bahwa penurunan harga buah-buahan itu imbas dari stok barang yang melimpah namun sepi pembeli.
“Biasanya begitu, petani lancar panennya namun pengambilannya sedikit. Ya karena pedagang atau penjualnya itu kemungkinan merasa bahwa buah-buahan tertentu itu mengalami penurunan,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Rabu (18/8/2021).
Perempuan yang telah berjualan buah selama 14 tahun ini mengungkapkan, tidak semua harga komoditi buah yang mengalami penurunan. Namun terdapat beberapa jenis buah yang harga jualnya masih stabil dan mengalami kenaikan.
“Rata-rata menurun, tapi ada juga yang harga bisa dikatakan wajar, dan ada juga yang mengalami kenaikan. Kalau buah yang mengalami penurunan harga itu ya kadang seperti ini, buahnya yang sudah lama gak laku dan rusak. Jadi di jual murah begitu saja,” tuturnya sembari menunjukkan buah yang sudah tidak segar.
Adapun jenis buah yang mengalami penurunan itu, Maimunah menyebutkan terdapat 6 jenis. Diantaranya seperti manggis, kelengkeng, lemon, melon, semangka, dan anggur merah. Sementara yang mengalami kenaikan yakni jenis buah apel, jeruk, dan salak.
“Kalau yang menurun seperti manggis, dari Rp 25 ribu perkilogram jadi Rp 20 ribu, kelengkeng Rp 50 ribu perkilogram jadi Rp 35 ribu sama dengan harga anggur merah. Kalau lemon Rp 30 ribu menurun ke Rp 20 ribu, begitu dengan semangka dan buah lainnya penurunannya selisih 5 ribu,” katanya.
“Kalau yang masih naik itu ya seperti apel yang awalnya Rp 20 ribu perkilogram jadi Rp 25 ribu, jeruk dan salak yang selisihnya sekitar Rp 2 ribu sampai Rp 4 ribu gitu. Kalau yang lain masih stabil,” lanjutnya sembari memungkasi.
Sementara untuk harga sembako atau kebutuhan pokok di pasar Legi itu terpantau stabil. Seperti yang dikatakan Eni salah satu pedagang sembako asal Desa Peterongan itu mengatakan bahwa di bulan Agustus rata-rata harga jual sembako masih stabil dan di harga yang wajar.
“Karena kulakannya mudah dan sudah seringkali ada dimana-mana, jadi kalau yang mengalami kenaikan itu tetap sama, yakni harga tomat saja. Sementara yang lain sudah stabil,” ungkapnya saat ditemui.
Kestabilan harga yang dimaksud Eni itu mengaku bahwa harga jualnya terkadang mengalami naik-turun. Sehingga dikatakan wajar bagi pedagang dalam memasarkan harga jual di pasar.
“Paling kalau naik ya cuma Rp 2 ribu gitu saja, kan memang harga sembako itu seringkali mengalami naik dan penurunan harga. Itupun tidak tahu menentu, jadi wajar kalau begitu,” tuturnya.
Adapun kestabilan harga bahan pokok yang dimaksud seperti, terong Rp 5 ribu rupiah perkilogram, wortel Rp 12 ribu rupiah, cabe rawit Rp 20 ribu perkilogram, kentang Rp 15 ribu perkilogram, brokoli Rp 28 ribu perkilogram, bawang putih Rp 22 ribu per kilogram, dan bawang merah Rp 20 ribu per kilogram.
“Ya intinya yang lain itu stabil, kalau naik itu seperti harga tomat ini. Awalnya itu tomat seharga Rp 12 ribu perkilogramnya, sekarang naik jadi Rp 20 ribu perkilogram. Kalau pembeli ya Alhamdulillah ada gitu,” katanya.