JOMBANG, KabarJombang.com – Branding usaha produk lokal buatan tangan masyarakat sendiri, ‘Ahad Bazar’ di Desa Kaliwungu, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang diharapkan jadi motor penggerak ekonomi rakyat.
‘Ahad Bazar’ ini sendiri merupakan pameran puluhan jajanan dan kerajinan, namun ruang lingkupnya berada di Desa Kaliwungu. Beberapa stand bazar juga berdiri tegap, dengan puluhan pedagang yang menjual aneka jajanan dan berbagai kerajinan.
Wismaning Setyomawati, Ketua Asosiasi Eco Urban Bucket, Desa Kaliwungu saat dikonfirmasi mengatakan, adanya Ahad Bazar ini diharapkan mampu membuat branding produk lokal karya tangan masyarakat bisa terangkat.
“Terkait bazar UMKM ini berawal dari pelatihan Dinas Koperasi (Dinkop) Kabupaten Jombang. Dimana saat itu diterangkan ada semacam program Yuk Monggo sama Ahad Bazar. Tujuannya untuk menggali branding di setiap kelurahan,” ucapnya pada Kabarjombang.com Minggu (13/11/2022).
Setelah pelatihan yang diberikan oleh Dinkop Jombang tersebut, pihaknya kemudian berembuk untuk menentukan kegiatan apa yang cocok untuk mempromosikan hasil karya masyarakat sekitar untuk terangkat dan bernilai.
“Setelah itu saya beserta ibu-ibu PKK lainnya kemudian rembug untuk mengadakan Ahad Bazar ini, seperti membentuk panitia hingga akhirnya terbentuklah Ahad Bazar ini,” katanya.
Produk yang ditawarkan di Ahad Bazar ini sendiri beragam, mulai dari Es Wedang Uwuh yang dikemas botol kecil, kemudian ketan daun pisang, aneka peyek isi dan beragam makanan lainnya.
“Dalam Ahad Bazar ini sendiri, produk yang ditawarkan disebut unik karena produk yang dijual merupakan hasil olahan masyarakat sendiri contohnya seperti peyek bayam, segala macam isian peyek masyarakat bisa membuat sendiri,” ujarnya.
Selain beragam aneka jajanan, beberapa kerajinan juga dipamerkan dalam Ahad Bazar kali ini.
“Kerajinan juga ada seperti membuat asbak dari bahan dasar kayu. Lalu juga ada seperti meja untuk baca Al-Qur’an dan rak yang bahannya dari kayu-kayu bekas. Di Desa Kaliwungu ini juga ada kelompok yang memanfaatkan sampah bekas menjadi barang berharga. Kita juga saling melengkapi kegiatan mereka di sana,” ungkapnya.
Untuk jam buka mulai dari pukul 06.00 – 10.00 WIB. Wanita yang akrab disapa Liya ini juga berharap, adanya Ahad Bazar ini mampu meningkatkan daya beli masyarakat khususnya untuk produk lokal buatan masyarakat sendiri.
Selain membantu usaha sesama masyarakat, juga mampu mengangkat ekonomi desa dan bisa menjadi percontohan. “Dengan hadirnya Ahad Bazar ini mampu menjaring branding usaha lokal yang dibuat sendiri oleh masyarakat sekitar,” pungkasnya.