JOMBANG, KabarJombang.com – Mendatangi 42 titik, yang tersebar di 21 kecamatan Jombang, Relawan WarSa (Warsubi-Salman) terus mengenalkan pasangan H Warsubi dan KH Salmanudin Yazid sebagai calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jombang dengan kegiatan pasar yang menawarkan sembako dengan harga terjangkau serta pengobatan gratis.
Menjual sembako dengan harga yang bisa dijangkau masyarakat kecil dan memberikan layanan pemeriksaan dasar kesehatan dilakukan sebagai cara untuk mengenalkan pasangan calon pimpinan daerah ini kepada masyarakat Jombang.
H Warsubi mengatakan, kesehatan dan pangan merupakan kebutuhan pokok sekaligus merupakan hak asasi manusia yang fundamental.
“Ketersedian pangan merupakan hak dasar manusia yang harus terpenuhi. Adalah menjadi kewenangan pun kewajiban pemerintah untuk menjamin ketersediaannya dan memberikan harga yang terjangkau. Ketika menjadi Pemerintah, kebutuhan pokok masyarakat ini harus diutamakan,” jelasnya.
Ia menambahkan, begitu pula dengan pemeriksaan gratis yang kini dilakukan bersamaan dengan pasar WarSa. Kesehatan adalah prioritas utama masyarakat. Menurutnya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu program pemeriksaan gratis ini mencakup tes dasar seperti pemeriksaan gula darah, kadar oksigen hingga asam urat dan kolesterol diberikan oleh tenaga medis berpengalaman.
Hingga saat ini, pasar WarSa yang menyediakan sembako murah sudah dilakukan di 16 titik desa yang tersebar di 8 kecamatan. Sedangkan pengobatan gratis telah dilakukan di 8 titik desa yang tersebar di 4 kecamatan.
“Kira-kira ini gambaran ketika saya dan Gus Salman menjadi pimpinan daerah. Kami akan mengutamakan hak dasar masyarakat. Utamanya hak dasar mendapatkan pangan dan kesehatan,” tambah mantan Kepala Desa Mojokrapak selama 17 tahun ini.
Dengan pangan yang tercukupi, lanjut dia, masyarakat Jombang akan mampu menghasilkan sumberdaya manusia unggul dan mumpuni sebagai bagian dari regenerasi bangsa.
“Ketahanan pangan dan pemeliharaan kesehatan merupakan beberapa unsur yang menjadi pilar ketahanan nasional. Seandainya tidak tercukupi dapat memicu instabilitas negara,” pungkasnya.
