JOMBANG, KabarJombang.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang menerima penghargaan Bintang 4 dari direktur teknologi informasi BPJS Kesehatan pada Senin (01/04/2024). Rumah sakit pelat merah yang beralamatkan di Jl. KH. Wahid Hasyim, Kepanjen, Kec. Jombang, tersebut murupakan rumah sakit pertama yang mendapat bintang 4 di Jawa timur dan RSUD pertama di Indonesia.
Penghargaan ini diberikan atas komitmen RSUD Jombang dalam mendukung digitalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), khususnya dalam penerapan antrean online, integrasi sistem klaim, elektronik Sistem Eligibilitas Peserta (SEP) dan Fingerprint, serta implementasi Bridging Farmasi.
Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, mengatakan bahwa RSUD Jombang merupakan rumah sakit umum daerah pertama yang mendapatkan bintang empat. Penghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen RSUD Jombang dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN.
“Tidak banyak RSUD yang seperti ini, saya harapkan kalau berkenan saya akan menjadikan mascot champion atau dalam permainan istilahnya gaco, sesuatu yang diandalkan atau jagoan dan kemungkinan besar akan menang,” katanya.
Ia mengungkapkan, Jombang kalau menurut orang lain kecil tapi luar biasa potensi-potensi pemimpin dari daerah yang mendapatkan julukan kota santri tersebut. Karena banyak Kyai dan Ustadz yang berasal dari Jombang ia berharap dari ufuk timur mulai terbit digitalisasi dan hal tersebut dipelopori oleh RSUD Jombang.
“Digitalisasi merupakan gelombang perubahan yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan peserta JKN. RSUD Jombang telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung digitalisasi program JKN, dan ini patut diapresiasi,” tambah Edwin.
Direktur RSUD Jombang, Ma’murotus Sa’diyah, menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Pihaknya berkomitmen untuk terus berbenah dan mengoptimalkan implementasi digitalisasi di RSUD Jombang.
“Kami menyadari bahwa tujuan BPJS Kesehatan selaras dengan tujuan RSUD Jombang, yaitu untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat saat berobat. Transformasi digital ini merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN,” ungkap Ning Eyik sapaan akrabnya.
Salah satu peserta JKN yang merasakan manfaat digitalisasi program JKN adalah Ahmad Amirudin. Ahmad rutin melakukan pengobatan di RSUD Jombang dan selalu memanfaatkan antrean online Mobile JKN.
“Antrean online ini sangat membantu saya. Saya bisa mengambil nomor antrean dari rumah dan tidak perlu antri lama di rumah sakit,” ujar Ahmad.
Ahmad juga merasakan manfaat dari Bridging Farmasi. Dengan sistem ini, peserta JKN bisa langsung mendapatkan obat di apotek tanpa harus kembali ke dokter.
“Bridging Farmasi ini sangat praktis. Saya tidak perlu bolak-balik ke dokter untuk mendapatkan obat,” kata Ahmad.
Ahmad berharap BPJS Kesehatan terus mengembangkan program JKN dan memberikan kemudahan bagi peserta JKN.
“Saya sangat berterima kasih dengan adanya Program JKN. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.