JOMBANG, KabarJombang.com – Genap 3 Tahun masa kepemimpinan pasangan Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Jombang Sumrambah pada 24 September 2021. Bertempat di Pendopo Pemkab Jombang, (24/9/2021) malam, untuk memperingati momentum tersebut digelar tasyakuran dan doa bersama dengan undangan terbatas.
Tampak hadir di Pendopo Pemkab Jombang Ketua DPRD, Forkopimda, Wakil Bupati Jombang bersama istri, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta organisasi wanita dan para Kepala OPD lingkup Pemkab Jombang.
Sebagai bentuk rasa syukur, acara yang dikemas dengan santunan anak yatim, istighosah, tauzia serta pemotongan tumpeng itu, tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Istighotsah dipimpin oleh KH. Masduki Abdurrahman. Doa dipimpin KH . Muhammad Mahfur (Gus Pung) dan Tauzia oleh Gus Kautsar dari Kediri. Pada acara tersebut juga ditayangkan video capaian kinerja dan prestasi 3 tahun kepemimpinan Bupati Mundjidah Wahab dan Wabup Sumrambah.
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab yang didampingi Sumrambah dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Jombang untuk selalu bersyukur atas limpahan rahmat sehingga diberikan kesehatan dan melewati ujian besar, yakni pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, kita sudah memasuki PPKM Level 1 untuk kriteria Jawa Timur, dan Insyaallah pekan depan juga sudah memasuki Level 1 ditingkat nasional. Mari kita jaga capaian yang baik ini. Agar kita semua sehat dan dapat menjalankan kegiatan dengan lancar,” tutur Bupati Mundjidah Wahab.
Dalam mensyukuri 3 tahun kepemimpinannya, bupati perempuan pertama di Kabupaten Jombang, sekaligus putri dari pahlawan nasional KH. Abd. Wahab Chasbulloh ini menyebut bahwa dirinya memaknai arti tabah, sabar dan berharap pertolongan dari Allah SWT untuk kebaikan kepemimpinannya bagi masyarakat di Kabupaten Jombang.
Dijabarkannya satu persatu, Tabah artinya telah melewati hampir 2 tahun masa sulit. Bupati menyebut bahwa bunia, dan negeri ini semua terdampak Covid-19. Ada yang pendapatan menurun, dan ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang sakit, bahkan ada yang wafat. “Semua kita terdampak oleh Covid-19. Namun, pada akhirnya badai akan berlalu,” tuturnya.
“Kalau kita bersyukur, maka Allah akan memberi kita kekuatan untuk kehidupan yang lebih baik. Sesungguhnya, Allah tidak akan menguji di luar batas kekuatan hambanya. Kita pasti kuat, meski kita harus tabah,” tandasnya.
Sabar, artinya kita terus berkegiatan dan berbuat kebaikan. Jangan pernah berhenti berkarya dalam situasi apapun. Kita telah melakukan kesabaran itu. Saat pandemi, tetap bekerja. Rapat tetap dilakukan dengan cara virtual. Terjun di lapangan dengan mematuhi protokol kesehatan. Bagi yang merasakan sakit, dirikan isoter dan juga terus berjuang. “Alhamdulilah, capaian vaksinasi di Kabupaten Jombang mencapai hampir 70%,” tambahnya.
Dalam memaknai sabar, Pemkab Jombang tetap bekerja di saat pandemi dan telah membangun jalan kabupaten sepanjang 159,86 Km. Membangun 3 jembatan antar kecamatan. Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 9.255 Unit. Dan Rehabilitasi kawasan kumuh mencapai 48 Hektar.
Pemkab Jombang dengan sinergitas dan kekompakan telah mengatasi banjir. Bersama pemerintah Provinsi Jawa Timur, BBWS melakukan perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS), Baik di Kesamben maupun di Bandarkedungmulyo. Karena 2 titik ini merupakan wilayah kewenangan Provinsi dan Pusat. Pemerintah Kabupaten Jombang juga telah membersihkan dan memelihara sungai sepanjang 14,55 Km.
“Revitalisasi sungai ini bermanfaat untuk memperbesar daya tampung air sungai sehingga dapat mencegah terjadinya banjir,” ucapnya. Dalam bidang ekonomi, telah memfasilitasi IKM dan UMKM dengan beragam peningkatan kapasitas dan pembangunan pasar Perak.
“Salah satu capaian penting kita adalah kita berhasil merevitalisasi industri slag alumunium. Industri yang sudah sejak tahun 1970 belum diberi perhatian dan menyebabkan pencemaran lingkungan, kini mulai menjadi industri ramah lingkungan. Ibu Direktur KLHK telah memberikan kesaksian dan semangat kepada kita, untuk terus bersungguh-sungguh menyelesaikan revitalisasi industri slag alumunium sampai tahun 2024,” jelasnya.
Sementara lanjut Mundjidah, memohon pertolongan Allah, artinya, semua harus optimis bahwa Jombang akan selalu dapat maju, tumbuh dan berkembang. Pada titik ini perlu upaya bersama-sama, menjalankan nasehat leluhur, untuk tepo sliro, among roso, dan bersama bergerak, berupaya dan memohon pertolongan Allah untuk kehidupan masyarakat Jombang yang lebih baik.
Bupati Mundjidah Wahab mengakhiri sambutannya dengan berpantun. “Wit sukun cukul nang kali, masak kulub gawe sukuran. Maturnuwun telung tahun oki, tatag lan guyub nerusno pembangunan. Sore-sore mangan tape, mlayu neng warung golek ngombe. Ayo kabeh semangat nyambut gawe, kanggo kinerja ben tambah oke,”.
Ketua DPRD Jombang, Mas’ud Zuremi mewakili masyarakat Kabupaten Jombang dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Jombang Sumrambah yang telah memimpin Jombang dalam kurun 3 tahun ini dengan capaian yang sudah disampaikannya.
Mas’ud Zuremi juga menilai bahwa setelah dilantik hingga saat ini Jombang di bawah nahkoda pasangan Mundjidah Wahab – Sumrambah senantiasa aman, kondusif dan damai. “DPRD sebagai bagian pemerintahan Kabupaten Jombang dan wakil masyarakat berharap program Pemkab Jombang senantiasa bermuara demi kepentingan kesejahteraan masyarakat. Koordinasi dan jalinan silaturahminya dengan para tokoh agama dan masyarakat seluruh elemen masyarakat sangat baik dan penuh kebersamaan. Situasi kondisi berjalan seiring sekata setujuan,” paparnya .
“Kami berharap program-program yang tertuang dalam RPJMD bisa terealisasi dan terlaksana dengan baik. Semua program yang ada bisa terselesaikan sampai 2023 tanpa ada kendala dan dapat dipertanggungjawabkan,” Mas’ud.
Dalam tauzia agenda 3 tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Jombang disinggung oleh Gus Kautsar dari Kediri, akan arti penting sebuah kekompakan, kebersamaan, dalam membangun apapun termasuk dalam memangun sebuah pemerintahan. “Membangun apa saja akan berhasil jika ada kekompakan, kerukunan, sakiyek sak ekoproyo antara pemimpin dan yang dipimpin, ada dukungan dan doa yang baik dari yang dipimpin,” tuturnya.
“Menjadi pejabat atau pemimpin harus dari awal diniatkan untuk kebaikan yang dipimpinnya, untuk masyarakatnya. Pejabat harus sayang kepada masyarakatnya, rakyatnya. Menjadi seorang imam atau pemimpin atau pejabat yang baik harus adil, tidak dholim dan meletakkan segala sesuatunya secara proporsional. Pejabat yang seperti ini akan sangat luar biasa dan akan didoakan oleh seluruh masyarakatnya,” pungkas Gus Kautsar.