Tak Hanya Berprestasi, Siswa SMPN 1 Jombang Juga Jadi Inspirasi di Usianya yang Masih Muda

Foto : Kepala SMPN 1 Jombang, Rudy Priyo Utomo bersama siswa berprestasi, Ratu Athena Putri dan Rico Pavilaya Alfaro. (Kevin Nizar)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Dua siswa SMPN 1 Jombang, Ratu Athena Putri dan Rico Pavilaya Alfaro sudah membuktikan bahwa kerja keras dan tekad yang kuat mampu membawa mereka dalam meraih prestasi. Ratu, dengan raket tenisnya, berlari di lapangan, mengayunkan pukulan demi pukulan hingga akhirnya menjuarai berbagai turnamen tingkat nasional maupun internasional.

Sementara itu, Rico dengan penuh percaya diri melangkah di atas panggung, mempersembahkan gerakan tari remo khas Jombang dan tembang-tembang jawanya yang mengantarkannya menjadi Duta Budaya Cilik Jawa Timur.

Baca Juga

Dua siswa SMPN 1 Jombang ini tidak hanya membawa pulang trofi dan penghargaan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi teman-temannya. Mereka membuktikan bahwa bakat dan semangat pantang menyerah bisa membawanya ke titik tertinggi, selama ada kerja keras dan dukungan yang tepat.

Kepala SMPN 1 Jombang, Rudy Priyo Utomo, merasa bangga atas berbagai prestasi yang diraih oleh siswa-siswi di sekolahnya, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Menurutnya, sekolah ini benar-benar menjadi wadah bagi para juara yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga di bidang olahraga, seni budaya, dan lainnya.

“Prestasi yang diukir siswi kami sangat sesuai dengan moto SMPN 1 Jombang sebagai sekolahnya para juara. Baik juara di bidang akademik maupun non-akademik,” ungkap Rudy Priyo Utomo dengan penuh kebanggaan.

Kepala SMPN 1 Jombang, Rudy Priyo Utomo, mengungkapkan bahwa sekolah selalu memberikan dukungan penuh untuk pengembangan potensi siswanya, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

“Kami ingin semua siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat dan potensinya, baik itu di bidang olahraga, seni budaya, atau lainnya. Dengan prestasi dua siswa ini, saya berharap bisa memotivasi siswa lainnya untuk terus mengembangkan bakat serta potensinya di bidang apapun,” harap Yoyok panggilan akrabnya.

Menurutnya SMPN 1 Jombang terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang tidak hanya mengutamakan prestasi akademik, tetapi juga memberikan ruang bagi para siswa untuk berprestasi di berbagai bidang, sehingga mereka bisa berkembang menjadi individu yang berprestasi dan berbudi luhur.

Salah satu prestasi membanggakan datang dari Ratu Athena Putri, siswi kelas 8 SMPN 1 Jombang yang berhasil meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional dalam cabang tenis lapangan. Ratu, yang sudah mengenal olahraga ini sejak usia 3 tahun dari ayahnya, kini telah mengukir prestasi luar biasa. Di usianya yang masih 14 tahun, Ratu berhasil meraih segudang prestasi baik nasional maupun internasional

Diantaranya, juara 1 ganda putri KU 14 tahun pada WIDJOJO SOEJONO 41TH di Surabaya (Oktober 2024, tingkat internasional). Ia juga menjadi Juara 1 tunggal dan ganda putri KU 14 tahun dalam IMTC Pelti Buleleng di Bali (November 2024, tingkat nasional). Terbaru, ia kembali berjaya dengan meraih Juara 1 ganda putri KU 14 tahun di New Armada Cup XXVII Magelang (Januari 2025, tingkat nasional), dan masih banyak lagi prestasi yang berhasil diraihnya.

“Dulu saya mengenal tenis lapangan dari ayah saya, yang mengajarkan kami sejak usia sangat dini. Sejak saat itu saya terus berlatih dan mengikuti berbagai turnamen. SMPN 1 Jombang selalu mendukung saya dalam meraih prestasi, termasuk dalam hal akademik. Jika ada turnamen, saya diberikan keringanan atau dispensasi oleh sekolah,” ujar Ratu.

Ratu juga berbagi pengalamannya dalam persiapan turnamen. Ia mengatakan bahwa selain latihan fisik dan teknik tenis, ia juga membagi waktu untuk belajar dan menyelesaikan tugas sekolah.

“Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, saya berlatih fisik, kemudian setelah sekolah langsung menuju Kediri untuk latihan hingga malam,” jelasnya.

Setiap sore, setelah pulang sekolah, Ratu tak langsung beristirahat. Ia harus menempuh perjalanan ke Kediri untuk latihan tenis hingga larut malam. Rutinitas ini sudah ia jalani sejak lama, demi mengasah kemampuannya menghadapi turnamen nasional dan internasional.

“Saya memang suka tenis dan merasa punya bakat di situ. Jadi, saya terus menekuni olahraga ini dengan sungguh-sungguh,” lontar Ratu.

Ia menceritakan pengalamannya dalam mengikuti turnamen internasional, di turnamen tersebut selain ia bisa belajar format pertandingan tenis internasional. Ia juga sangat bangga dan termotivasi karena bertemu langsung dengan pesaing-pesaingnya yang dari berbagai negara seperti china, korea dan lain-lain.

Dalam mengikuti berbagai macam turnamen atau kejuaraan ia tak selalu berhasil, beberapa kali juga tak sesuai dengan harapannya. Namun kegagalan tersebut yang membuatnya untuk terus semangat berlatih dan menjadikannya sebuah pelajaran.

“Walaupun gagal harus tetap semangat dan terus lanjutkan, karena kegagalan merupakan syarat keberhasilan jadi kalau mau berhasil ya harus gagal dulu dan rasain itu kegagalan,” pesan Ratu.

Tak hanya Ratu, prestasi luar biasa juga ditorehkan oleh Rico Pavilaya Alfaro, siswa kelas 8 SMPN 1 Jombang asal Ceweng, Diwek, yang dikenal sebagai Duta Budaya Cilik Jawa Timur.

Rico yang juga berbakat di bidang tari serta nembang bahasa jawa, menghantarkanya dalam meraih berbagai prestasi diantara yakni. Juara 2 dalam Festival Tari Jaranan tingkat provinsi di Mojokerto dan terpilih sebagai Top 5 Duta Wisata Cilik Jatim Kategori Inspiratif di Malang.

Sejak kecil, Rico telah menunjukkan minat besar terhadap seni tari, terinspirasi dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Ia mulai belajar menari sejak TK, mengikuti jejak sang kakek dan paman yang juga seorang penari.

Ketertarikannya semakin kuat setelah bergabung dengan Sanggar Tari Banon Wilwatikta, tempat ia mengasah berbagai teknik tari, termasuk Tari Remo Boletan, tarian khas Jombang yang ia bawa dalam ajang Duta Budaya Cilik Jawa Timur.

“Dari kecil saya sudah mengenal tari, terutama tari remo yang merupakan budaya khas Jombang. Saya belajar menari sejak TK, dan didorong oleh keluarga serta lingkungan sekitar yang juga mencintai seni tari,” kata Rico.

Tak hanya menari, Rico juga memiliki kemampuan dalam seni tembang Jawa. Sejak SD, berawal dari kesukaanya dengan dunia olah vokal atau nyanyi ia sering diminta gurunya untuk membawakan tembang dalam berbagai acara,

“Berawal dari itu saya akhirnya tertarik dengan dunia sinden atau nembang terus akhirnya saya juga mempelajari dan memperdalam kemampuan saya. Tari dan tembang itu bagian dari budaya dan saya senang dengan dua kegiatan tersebut,” ucapnya.

Biasanya, ia berlatih tari dan nembang di akhir pekan, namun ketika menghadapi lomba, ia berlatih setiap sore setelah pulang sekolah hingga pukul 19.00 WIB. Selain di Sanggar is juga mengasah kemampuannya tersebut di sekolah melalui ekstrakurikuler seni tari dan karawitan SMPN 1 Jombang.

Baginya, menari bukan sekadar hobi, tetapi juga wujud kecintaan dan tanggung jawab dalam melestarikan budaya daerah. Ia bercita-cita mengikuti jejak Adi Taktong, maestro Tari Remo Jombang, untuk terus mengembangkan dan memperkenalkan seni tradisional ke tingkat yang lebih luas.

Ia juga mengungkapkan rasa hormatnya kepada Adi Taktong, maestro remo Jombang, yang menjadi panutan dan motivasinya dalam menekuni tari. Rico juga berpesan kepada para generasi muda untuk terus melestarikan budaya lokal.

“Kita harus menjaga dan melestarikan budaya kita. Jangan sampai kita meninggalkan budaya kita sendiri, karena kalau bukan kita, siapa lagi. Saya ingin memperkenalkan budaya Jombang ke lebih banyak orang. Tari itu bagian dari identitas kita, jadi harus kita jaga,” pungkas Rico.

Berita Terkait