JOMBANG, KabarJombang.com – Kabupaten Jombang memiliki jumlah anak retardasi mental sebanyak 227 siswa yang tersebar di beberapa SLB di Kabupaten Jombang. Seperti yang telah diketahui anak dengan retardasi mental memiliki tumbuh kembang yang lebih lambat dibandingkan dengan anak pada umumnya.
Anak dengan retardasi mental cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk belajar berbicara, belajar berjalan, dan memenuhi kebutuhan pribadi, seperti memakai pakaian dan makan.
Stikes Pemkab Jombang dengan program penelitiannya berjudul UKS TERKASIH (terbaik, kreatif dan bersih) hadir untuk ikut serta mendukung peningkatan kesehatan dan kemandirian anak retardasi mental di salah satu SLB yang berada di wilayah Jombang.
Sekolah Luar Biasa (SLB) itu sendiri mempunyai banyak keterbatasan salah satunya Sumber Daya Manusia (SDM) dari bidang kesehatan, sehingga pemantauan kesehatan untuk siswa belum dapat dilakukan secara optimal.
Program tersebut digagas oleh dosen Stikes Pemkab Jombang yang diketuai oleh I’in Noviana, M.Pd dan beranggotakan Shanti Rosmaharani, S.Kep., Ns., M.Kep dan Rodiyah, S.Kep., Ns., M.Kes serta menggandeng 3 mahasiswa keperawatan (Iva Elfima, Luthfi Nazillatul F, dan Syaputra Dwi Santoso).
Program Pengabdian Masyarakat ini juga mendapatkan hibah pendanaan dari DRTPM Kemdikbudristek tahun 2023 pada skema pengabdian Masyarakat Pemula tahap 2 sejumlah 21.250.000. Dalam program ini, STIKES PEMKAB Jombang menggandeng SLB Kurnia Asih Ngoro sebagai Mitra Kerjasama.
Kegiatan dalam program ini berupa sosialisasi, pengaktifan UKS, edukasi dan pelatihan-pelatihan seperti membatik, yang harapannya nanti dapat meningkatan keterampilan siswa, sehingga siswa mempunyai kemampuan dan keahlian yang bisa dikembangkan selain sebagai kegiatan sehari-hari dapat juga sebagai terapi stimulasi kemampuan psikomotor anak dengan retardasi mental.
Selain itu, dengan adanya program UKS TERKASIH dapat mengaktifkan kembali unit UKS yang kurang dimanfaatkan dan meningkatan derajat kesehatan siswa.
