JOMBANG, KabarJombang.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, di bawah kepemimpinan Dr. dr. Ma’murotus Sa’diyah, M. Kes, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat.
Sejak beliau menjabat sebagai direktur, rumah sakit ini telah meluncurkan berbagai inovasi yang tidak hanya mendukung operasional rumah sakit, tetapi juga memberikan solusi konkret terhadap tantangan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan.
“Dalam upaya memenuhi kebutuhan pasien, RSUD Jombang telah memperkenalkan 20 inovasi yang beragam. Inovasi-inovasi ini bertujuan untuk mempermudah akses dan meningkatkan kenyamanan dalam proses pelayanan, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari layanan yang diberikan,” ujar Neng Eyik sapaan akrabnya saat dikonfirmasi pada Jum’at (4/10/2024).
Salah satu inovasi penting yang diperkenalkan adalah Sidak, yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Data Anggota Keluarga. Inovasi ini memungkinkan administrasi kependudukan untuk pasien lebih mudah, termasuk pengurusan akta kelahiran bagi bayi yang lahir di rumah sakit, pembuatan kartu keluarga baru, serta pendaftaran kepesertaan BPJS. Bahkan, dalam kasus kematian, akta kematian dapat diberikan secara cepat dan efisien.
Selain itu, RSUD Jombang juga menyediakan layanan Pre dan Inter Hospital, yang merupakan layanan penjemputan pasien darurat 24 jam. Dengan hotline 0321 8491 119 yang dapat dihubungi, pasien yang membutuhkan layanan medis mendesak dapat segera mendapatkan bantuan tanpa harus merasa kesulitan.
Inovasi lain yang tak kalah menarik adalah Sikonde, sebuah layanan konseling psikologi secara online. Inovasi ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan privasi bagi pasien yang memerlukan dukungan psikologis, serta mengurangi stigma yang sering kali melekat pada perawatan kesehatan mental.
Dalam aspek gizi, RSUD Jombang memperkenalkan Biskuit Reprona, biskuit rendah protein yang telah teruji kandungan nutrisinya. Ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pasien yang membutuhkan diet khusus, terutama bagi mereka yang menghadapi masalah kesehatan tertentu.
Metode Cabi juga diperkenalkan, yang merupakan teknik irigasi dalam prosedur TURP (Transurethral Resection of the Prostate) dengan modifikasi pompa air. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi selama prosedur bedah.
Selain itu, inovasi Dedikasi bertujuan untuk mendeteksi dini preeklampsia. Melalui edukasi dan intervensi yang tepat, diharapkan bisa menurunkan risiko bagi ibu hamil dan bayi, serta meningkatkan hasil kesehatan secara keseluruhan.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan, RSUD Jombang meluncurkan program Humas Menyapa, yang merupakan talk show edukasi kesehatan melalui platform YouTube. Program ini menghadirkan tenaga kesehatan sebagai narasumber, memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan, RSUD Jombang meluncurkan inisiatif Jogkatrok, yang mengajak seluruh staf dan pengunjung untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan rumah sakit. Kesadaran akan kebersihan menjadi sangat penting, terutama dalam mencegah penyebaran penyakit.
Melalui aplikasi Ke Berlin, RSUD Jombang memberikan kemudahan bagi ibu bersalin dalam memantau layanan yang mereka terima. Aplikasi ini memungkinkan komunikasi yang lebih baik antara tenaga kesehatan dan pasien, serta memastikan setiap ibu mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Inovasi Mbak Nik Jadi Cozyme merupakan langkah berkelanjutan RSUD Jombang untuk mengelola limbah organik menjadi eco enzyme, yang bermanfaat bagi lingkungan. Inisiatif ini mencerminkan kepedulian rumah sakit terhadap isu-isu lingkungan yang semakin mendesak.
Dalam hal pelayanan farmasi, RSUD Jombang memperkenalkan Obat-E Sipeno, sistem pelayanan elektronik obat yang memungkinkan pasien untuk memantau proses pengerjaan obat melalui smartphone mereka. Hal ini tentunya meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pelayanan obat.
Program Panda Menari Remik dirancang untuk mendorong para lansia agar tetap aktif melalui kegiatan senam. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga mendukung kesehatan mental para peserta.
Sistem informasi yang dinamakan Si Panda berfungsi untuk memantau pendapatan dan belanja di RSUD Jombang. Dengan sistem ini, pengelolaan keuangan rumah sakit diharapkan menjadi lebih transparan dan akuntabel.
Selanjutnya, aplikasi Si Imut diciptakan untuk meningkatkan efektivitas pengumpulan data mutu layanan rumah sakit. Dengan aplikasi ini, proses pelaporan menjadi lebih cepat dan data kualitas bisa dikelola dengan lebih baik.
RSUD Jombang juga meluncurkan Si Nasi, sistem informasi perencanaan terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran di rumah sakit. Sistem ini menjadi penting untuk memastikan sumber daya dikelola dengan baik demi kepentingan pasien.
layanan Sikozion memberikan kesempatan bagi pasien untuk berkonsultasi mengenai gizi secara online, mempermudah akses informasi dan saran gizi yang diperlukan tanpa harus datang ke rumah sakit secara fisik.
RSUD Jombang juga meluncurkan inisiatif Terdepan, yang merupakan program edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan tulang belakang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai perawatan tulang belakang, guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang dapat muncul akibat kelalaian dalam menjaga postur dan kesehatan fisik.
Terakhir, terdapat sistem informasi kepegawaian yang dinamakan Si Kawan, yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan pengelolaan data karyawan di RSUD Jombang. Aplikasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam manajemen sumber daya manusia, sehingga pengelolaan kepegawaian di lingkungan rumah sakit dapat berlangsung dengan lebih baik dan teratur.
Dengan beragam inovasi yang telah diluncurkan, Direktur RSUD Jombang berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta memenuhi harapan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
“Dalam setiap langkahnya, rumah sakit ini berkomitmen untuk terus mengikuti perkembangan dan tuntutan masyarakat, serta menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama,” pungkas Neng Eyik.