Ini Beragam Program Dinas Pertanian Jombang Dukung Stabilisasi Ketersediaan Pangan

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menghadiri acara temu klinik agribisnis dan pertemuan bulanan penyuluh pertanian se-Kabupaten Jombang.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com-Sektor pertanian diyakini menjadi salah satu penopang dan penggerak utama perekonomian kabupaten Jombang. Dinas pertanian Jombang di bawah kepemimpinan Ir. Much Rony, MM telah mencanangkan sekaligus melaksanakan berbagai program kegiatan guna mendukung stabilitasi ketersediaan pangan lokal, regional bahkan nasional.

Potensi sumberdaya alam Jombang berupa lahan sawah seluas 48.476,3 Ha dengan kawasan pertanian pangan berkelanjutan seluas 38.149,36 ha yang 80,45 persen diantaranya sudah terfasilitasi jaringan irigasi teknis diyakini mampu mensukseskan semua program pertanian.

Baca Juga

Komoditas utama kabupaten Jombang adalah padi dengan capaian hasil produksi (ton) berturut dari tahun 2019, 2020 dan 2021 adalah 463.373; 464.605 dan 473.646 yang mendukung ketersediaan pangan utama jombang surplus 44 persen tahun 2019, 43 persen tahun 2020, dan 41 persen tahun 2021.

Dalam satu kesempatan, disampaikan oleh Kadisperta bahwa ada permasalahan urgent yang dihadapi dunia pertanian saat ini diantaranya perubahan iklim, penurunan daya dukung lahan, penurunan luas areal budidaya pertanian, pencemaran lingkungan, ketergantungan pada pupuk dan pestisida serta geopolitik yang berdampak pada perubahan rantai pasok perdagangan global. Strategi yang diambil dinas pertanian kabupaten Jombang untuk mengatasi turbulensi masalah tersebut diantaranya :

  1. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan petani yang direalisasikan melalui kegiatan yang dipandu penyuluh pertanian berupa sekolah lapang bagi petani, pelatihan pemudatani dan kelompok wanita tani serta pendampingan pembentukan Badan Usaha Milik Petani
  2. Membangun infrastruktur pertanian diwujudkan dalam bentuk Jalan Usaha Tani dan Jaringan Irigasi Tingkat Usahatani
  3. Meningkatkan ketersedian alsintan dan sarana produksi, berupa traktor roda 2 dan 4, Rice Transplanter, Combine Harvester, pompa air, benih padi dan pupuk organik cair
  4. Pengendalian hama dan penyakit tanaman melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama Penyakit, Budidaya Tanaman Sehat dan Petani ahli Pengendalian Hama Penyakit.

Beragam inovasi kegiatan pertanian juga disampaikan oleh komandan dinas pertanian dengan brandingnya “Ayo Lebih Baik”, dinyatakan dimana semakin komplek permasalahan pertanian dan ketahanan pangan pada umumnyamenuntut adanya terobosan inovasi guna mencapai efektifitas dan efisiensi usaha tani.  Wujud beberapa inovasi yang sudah dijalankan antara lain :

  1. Klinik Agribisnis, kegiatan yang dibentuk untuk memberikan layanan informasi dan mempercepat difusi teknologi pertanian pada pelaku usaha (petani). Jenis layanan di klinik agribisnis yang bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan yaitu konsultasi, rekomendasi, fasilitasi, mediasi/aduan, penyuluhan dan penyebaran informasi dan penanganan awal. Penyuluh memberikan pelayanan mulai hulu sampai hilir yang mencakup tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, hama dan penyakit tanaman, perikanan, pengolahan hasil dan pemasaran hasil pertanian.
  2. Kemitraan Hulu Hilir, dengan mengedepankan Kiprah Asosiasi Komoditas (Askom) dalam stabilisasi produksi, kepastian harga dan pemasaran produk pertanian di kabupaten jombang. Tujuan yang hendak dicapai dengan kegiatan ini antar lain mempertahankan dan meningkatkan produksi tanaman pangan (padi) dan hortikultura (buah/sayur) melalui penjaminan perlindungan hasil usahatani, penyediaan sarana produksi dan pendampingan proses budidaya.

Selain itu juga menjaga kestabilan dan kepastian harga serta memberikan jaminan bagi petani yang tergabung dikelompoktani di kabupaten Jombang kerjasama dengan stakeholder diantaranya PT. Jasindo (Asuransi Jasa Indonesia) cabang Surabaya yang memberikan dukungan jaminan perlindungan hasil produksi padi petani/ kelompoktani (klaim terkait kegagalan panen padi), PT. SMK (Sinar Makmur Komoditas), perusahaan penggilingan gabah lokasi di kabupaten  Jombang yang menampung penjualan gabah dari petani yang difasilitasi asosiasi komoditas padi, Perpadi DPC Jombang (Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia) dengan Asosiasi Komoditas Kecamatan yang melaksanakn pembelian gabah langsung dari petani di kabupaten Jombang dan Perusahaan Daerah BPR Jombang yang memberikan bantuan modal pada asosiasi komoditas untuk membeli gabah petani Jombang.

  1. Aplikasi e-Traktor, adalah aplikasi berbasis ONLINE (Website) dan Android yang dikembangkan dalam rangka mempermudah pelaksanaan manajemen informasi mengenai kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di Kabupaten Jombang. Tujuan dari adanya aplikasi e-Traktor diantaranya :

– Memodernisasi penyusunan identifikasi potensi wilayah, programa dan rencana kerja penyuluhan  yang proaktif, profesional, kreatif dan inovatif.

– Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pelaksanaan tugas dan fungsi penyuluh pertanian

– Pengembangan budaya nilai dan perilaku kerja yang positif

– Penyederhanaan sistem, prosedur, mekanisme dan kontrol kerja yang efektif serta meningkatkan mutu layanan administrasi

– Mempermudah monitoring dan evaluasi kinerja penyuluhan pertanian

  1. Demplot PPL, berupa demo teknologi budidaya di lahan pertanian yang memanfaatkan berbagai macam trobosan untuk meningkatkan hasil produksi dan efisensi usaha tani. Demplot ini berada di 109 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Jombang, pelaksanaannya oleh seluruh penyuluh bersama petani binaan. Tujuan dari demplot ini adalah difusi inovasi hasil kajian peneliti yang memberikan manfaat lebih kepada pelaku usaha (petani).
  2. GEMPITA (Gerakan Petani Meningkatkan Produksi dengan Budidaya Tanaman Sehat), yaitu kegiatan bersama, serentak dan kontinyu untuk pembuatan dan aplikasi bokashi di lahan pertanian guna memperbaiki degradasi kesuburan lahan. Kegiatan lainnya berupa pembuatan sarana produksi berbahan potensi lokal, seperti pupuk organik cair/padat, pembenah tanah, mikroba/ agens hayati dan pestisida nabati.
  3. MASBURHAN (Musuh Alami Burung Hantu) Agen Pengendali Tikus, merupakan terobosan dalam mengatasi hama tikus dengan memanfaatkan burung hantu sebagai predator tikus. Tidak memerlukan biaya yang mahal, tidak merusak lingkungan, jangkauan yang jauh lebih luas serta tidak memerlukan banyak tenaga manusia untuk mengatasi hama tikus.

Cara ini lebih efektif dibandingkan dengan menghalau hama tikus dengan Rodentisida (bahan kimia untuk pengumpanan), penembakan, penggropyokan tikus yang memerlukan biaya oprasional relative tinggi, memerlukan banyak orang, bangkai tikus yang mencemari lingkungan, serta jangkauan pengangkapan tikus yang terbatas.

Burung hantu merupakan salah satu musuh alami dari tikus sawah yang beraktivitas mencari makan di malam hari (nokturnal), memiliki kemampuan memangsa 2 – 5 ekor tikus dalam semalam, mudah beradaptasi pada lingkungan persawahan, mampu mendengar suara tikus dalam radius 500 m, jangkauan terbang hingga 12 km, memangsa lebih dari 100 ekor tikus dalam sebulan.

Keberadaan burung hantu masih banyak dan terlihat sering terbang di areal persawahan. Untuk itu perlu dibuatkan rumah atau pagupon yang ditempatkan di areal persawahan sehingga burung hantu akan pindah dan menetap. Semakin dekat pagupon burung hantu dengan persawahan yang potensi tikus, maka akan memudahkan pengendalian hama tikus.

  1. ASIK GEMA BESUTAN (Alat Uji Sifat Fisik Tanah Mendukung Gerakan Masyarakat Pengendalian Kesuburan Tanah) adalah inovasi yang ditujukan meningkatkan derajat kesehatan lahan pertanian melalui perubahan kebiasaan dan perilaku petani, terutama pemahaman dalam penggunaan bahan organik sebagai nutrisi tanah.

Inovasi ini telah mampu mengatasi kondisi lahan pertanian yang kurang produktif akibat dari kondisi geografis, perubahan iklim yang ekstrem serta rendahnya pemahaman petani dalam upaya peningkatan kesehatan lahan, yang justru semakin merusak kualitas lahan dan menurunkan produktivitas hasil pertanian.

Inovasi ini inovatif karena dapat meningkatkan pemahaman petani tentang kondisi kesehatan lahan dengan peralatan uji sifat fisik sederhana, sehingga petani dapat meningkatkan produktivitasnya. Pembuatan peralatan uji sifat fisik tanah hanya membutuhkan 15 botol air mineral, 6 mangkok plastik, air, tanah sawah, pasir, dan pupuk organik sebagai sampel.

Peralatan ditata sedemikian rupa sehingga terlihat perbedaan tingkat serapan air diantara sampel uji. Pupuk organik menunjukkan kemampuan daya simpan air lebih baik dibandingkan jenis tanah yang lain. Inovasi ini merupakan cara unik penyuluh untuk memahamkan petani akan pentingnya bahan organik bagi kesehatan lahan, sehingga petani mau menerapkannya di lahan pertanian mereka.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait