JOMBANG, KabarJombang.com – Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terus berbenah dalam bidang pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya, Minggu (8/9/2019).
Upaya ini pun sudah bisa dirasakan oleh masyarakat selama enam tahun terakhir. Bahkan, selain sejumlah prestasi yang berhasil diraih, Desa Kepatihan yang berada di jantung kota Jombang ini juga acapkali memiliki terobosan untuk memajukan desa setempat.
Kepala Desa (Kades) Kepatihan, Erwin Pribadi mengatakan, dalam hal penataan lingkungan, pihaknya juga selalu mengutamakan kerukunan dan mengedepankan pluralisme. Sebab, desa yang memiliki takeline atau moto “Kepatihan Makin Hebat” ini memiliki beberapa tempat ibadah yang berbeda.
“Di desa kami ada sejumlah tempat ibadah, mulai dari masjid, gereja, klenteng serta vihara, jadi kami selalu mengedepankan pluralism,” ujar Erwin.
Erwin juga merinci, beberapa prestasi dan hasil pembangunan yang telah diraih Desa Kepatihan selama enam tahun dibawah kepemimpinannya ini. Diantaranya, juara umum lomba KB-Kes tingkat Kabupaten Jombang tahun 2014. Selanjutnya, di tahun yang sama menjadi juara Desa Berseri tingkat madya Provinsi Jawa Timur. Termasuk menjadi juara dua dalam final lomba Poskamling tingkat Provinsi yang diadakan oleh Polda Jawa Timur.
Desa Kepatihan juga sempat menjadi juara kebersihan lingkungan tingkat Kabupaten selama empat kali berturut-turut. Yakni mulai dari tahun 2014 hingga 2017. Sehingga setelah itu, untuk memberi kesempatan desa lainnya, desa Kepatihan akhirnya tidak diijinkan mengikuti lomba yang sama oleh panitia.
“Tahun 2014-2019, Desa Kepatihan punya 36 tropi penghargaan, baik dari tingkat Kabupaten maupun Provinsi,” bebernya.
Di sisi pembangunan, satu-satunya desa di Jombang yang memiliki Satgas PMK (Pemadam Kebakaran) sekaligus petugas Linmas yang siaga 24 jam ini, juga telah melakukan perbaikan sarana san prasarana jalan sepanjang sekitar 4000 meter dalam bentuk paving dam hotmix. Sedangkan perbaikan rumah tidak layak huni dan MCK (mandi cuci kakus), sejauh ini sudah terealisasi sebanyak 140 unit.
Sementara di sektor pemberdayaan, Kades Erwin membidik pelaku usaha kecil yang merupakan warga Desa Kepatihan. Hingga saat ini, kata dia, sudah sekitar 600 lebih UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) yang diberikan bantuan secara bervariasi sesuai kebutuhan usahanya masing-masing.
“Semua kami anggarkan dari APBDes Kepatihan tahun berjalan. Termasuk bantuan siswa sekolah ada sekitar 700 anak, dengan kriteria kurang mampu, berprestasi, difabel dan yatim, yang kami bantu mulai dari alat-alat kelengkapan sekolahnya,” tandasnya.
Tak hanya itu, Desa Kepatihan ini juga tergolong desa yang unik. Bagaimana tidak, sebab satu-satunya desa di Kecamatan Jombang yang tidak memiliki sawah maupun kebun. Sehingga fokus pembangunannya hanya untuk sektor pemberdayaan.
Kedepan, Desa Kepatihan akan mengembangkan terobosan pelayanan masyarakat yang diberi nama APM (anjungan pelayanan mandiri). APM merupakan aplikasi berbasis teknologi internet. Dimana nantinya, masyarakat tidak lagi repot datang ke balai desa untuk mengurus hal yang berkaitan dengan administrasi kependudukan. Namun, akan diantar langsung oleh petugas jika semua proses sudah dipenuhi oleh pemohon melalui aplikasi yang telah disediakan.
“Yang ini aplikasinya sedang kami siapkan segera akan kami canangkan. Selain itu, sejak tahun 2013 lalu, kami sudah ada program seribu kamera pengawas CCTV, terpasang di lingkungan masyarakat dan sekolah, ada yang online ada yang pakai sistem ofline,” pungkasnya.
Jurnalis: Muji Lestari
Editor: Nurul Yaqin