KESAMBEN, KabarJombang.com – Bupati Jombang, Munjidah Wahab beserta rombongan melakukan pemantauan lokasi bencana banjir di Dusun Beluk Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Rabu (13/1/2021).
Didampingi Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho dan sejumlah pejabat terkait lainya, Bupati melihat dari dekat kondisi Dusun Beluk yang sudah hampir dua pekan ini terendam banjir.
Dalam kesempatan ini, orang nomor satu di Kabupaten Jombang tersebut juga menyempatkan diri menyerahkan paket sembako terhadap warga korban banjir.
Bupati Mundjidah mengakui banjir tahun ini memang lebih besar dari tahun sebelumnya. Selain ketinggian air yang semakin bertambah, kondisi ini juga disebut akibat faktor cuaca dan alam. Dimana dalam beberapa hari, wilayah hulu sungai tengah diguyur hujan deras sehingga berakibat luapan di daerah hilir, salah satunya adalah Dusun Beluk ini.
“Tahun ini lebih besar dan memang air kamin hari makin naik karena hujan lebat,” ujarnya.
Bupati Mundjidah pun menyempatkan diri memantau aktivitas dapur umum yang ada di Balai Desa Jombok. Setiap hari, petugas disana menyiapkan sebanyak 1.800 nasi bungkus untuk warga korban banjir disana.
Setiap keluarga akan diberikan jatah makan dua kali sehari setia pagi dan sore sesuai jumlah anggota keluarga mereka.
Mundjidah juga memastikan akan melakukan koordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas untuk melakukan pengerukan sampah diarea dam Sipon, yang dianggap warga menjadi penyebab utama luapan air sungai ini terjadi dan menggenangi ratusan warga Dusun Beluk.
“Kami sudah koordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas untuk melakukan pengerukan sampah di sam sipon agar airnya lancar. Ini bukan kesalahan teknis namun karena faktor alam dan cuaca. Mulai dari menerjunkan tim BPBD dan lainya, koordinasi dengan BBWS screen sudah dilakukan juga,” tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga menyempatkan diri mendengarkan curhatan beberapa warga korban banjir.
Bupati juga memastikan petugas yang diterjunkan menangani banjir ini mencukupi dan mampu mengatasi bencana tahunan ini. Termasuk tenaga kesehatan dari Puskesmas yang disiapkan di posko dapur umum setempat.
“Sudah ada petugas dari Puskesmas, bagi warga yang mengeluh sakit,” pungkasnya.
Hingga hari ini, banjir masih merendam ratusna rumah penduduk di dusun yang berada tak jauh dari aliran sungai Avur dan dam sipon ini. Ketinggian air rata-rata mencapai 40 – 60 centimeter.
Rendaman air itu sudah terjadi selama dua pekan dan belum pernah surut sama sekali. Akibatnya, aktivitas warga menjadi terganggu. (*)