KABARJOMBANG.COM – Jamaah Thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah Al-Aliyah, melaksanakan sholat Idul Adha pada hari Sabtu (2/9/207). Ini dilakukan jamaah yang berada di Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, karena adanya perbedaan penetuan awal 10 Dzulhijjah.
Seperti yang terlihat di masjid yang berlokasi di pertengahan permukiman jamaah Naqsabandiyah, Sabtu (02/9/2017). Ratusan jamaah terlihat berbondong-bondong mendatangi masjid untuk melakukan sholat Idul Adha. Mereka satu hari lebih lambat merayakan hari raya Idul Kurban, seperti yang ditetapkan pemerintah yang jatuh pada Jumat (1/9/2017).
Kyai Mustain, salah satu pimpinan jamaah mengatakan, perbedaan tersebut bukanlah hal yang aneh dalam penentuan 10 Dzulhijjah. Sebab, dalam penentuan awal Idul Fitri juga berbeda satu hari lebih lambat dari yang ditetapkan pemerintah.
“Memang kita berbeda satu hari dengan penetapan pemerintah. Sebab saat kita menentukan 10 Dzulhijjah menggunakan metode rukyat,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Meski begitu, pihaknya tidak mempermasalahkan tentang adanya perbedaan yang sejak beberapa tahun lalu sudah terjadi. Sebab dalam penentuanya awal hari raya, keyakinan masing-masing bisa berbeda, sesuai dengan metode penentuan yang dilakukan. (aan/kj)