KABARJOMBANG.COM – Menderita sakit stroke sedari 4 bulan lalu, membuat Wigatiningsih (34), warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, berhenti total dari aktivitas sehari-harinya. Mantan pekerja salah satu pabrik sepatu ini, hanya bisa sedih meratapi nasib yang dialaminya saat ini.
Betapa tidak, selain dicerai suaminya karena sakit yang dideritanya, ia juga tak memiliki biaya untuk membayar pengobatannya. Ia hanya bisa duduk dan terbaring diatas kasur yang tergelar di lantai ruang tamu rumahnya, yang berukuran sekitar 3×4 meter.
Meski begitu, harapannya untuk sembuh sangat kuat, ia pun harus rela memecah celengan yang selama ini dikumpulkannya, dan dibantu orangtuanya, untuk membiayai pengobatan therapy yang dijalaninya saat ini. Sementara, fasilitas kesehatan seperti KIS atau BPJS, tak ia miliki.
“Benar.. anak saya sedang sakit stoke, sudah 4 bulan lalu. Ya hanya bisa duduk dan berbaring. Jika mau kemana-mana ya digendong, kadang dipapah. Kita juga bingung biaya pengobatan. Kita juga nggak punya jaminan kesehatan KIS atau BPJS,” ujar perempuan lanjut usia yang tak lain orangtua Wigatiningsih, didampingi bapaknya.
Kegelisahan sang Ibu dan Bapak dari Wigatiningsih, sedikit terobati, saat Abdul Khodir secara langsung menyambangi tempatnya berbaring. “Ini akan kita tangani. Kita kesini hanya ingin menyambangi dan berbuat untuk meringankan beban ibu yang menderita sakit stroke tersebut. Juga memberikan sumbangan untuk biaya pengobatannya,” ujar Abdul Khodir di lokasi, Minggu (27/8/2017).
Tak hanya itu, Abdul Khodir mengaku akan membantu untuk pengurusan kartu jaminan kesehatan berupa KIS atau BPJS. “Melalui Korcam dan Kordes di Kecamatan Peterongan yang sudah terbentuk. Kita coba akan membantu mengurusi kartu jaminan kesehatan yang belum dia miliki. Agar bisa berobat sampai sembuh, dan akan kita dampingi terus,” paparnya.
Sekedar untuk diketahui, bakti sosial yang dilakukan Abdul Khodir merupakan rangkaian kegiatan sebelum peresmian Korcam dan Kordes “Dulure Kaji Khodir” di Kecamatan Peterongan. Hal serupa akan terus dibentuk secara menyeluruh se Kabupaten Jombang, yang berfungsi sebagai pusat serap aspirasi warga Jombang.
Abdul Khodir, merupakan salah satu bakal calon bupati/wakil bupati Jombang yang sudah mendaftar di PDIP, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat. Meski akhirnya, dirinya dicoret dari daftar bakal calon PDIP lantaran tidak ikut fit and proper test di PDIP Jatim, beberapa waktu lalu. (baca: Dicoret dari Daftar Bakal Calon PDIP, Ini Penjelasan Kubu Abdul Khodir). (rief/kj)