KABARJOMBANG.COM – Banyaknya sumur bor pada rumah tangga di Kabupaten Jombang, membuat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, minim pelanggan. Betapa tidak, hingga saat ini PDAM hanya memiliki pelanggan di delapan kecamatan, Padahal di Kota Santri ini memiliki 21 kecamatan.
Direktur PDAM Jombang, Aries Yuswantoro mengatakan, minimnya pelanggan PDAM disebabkan banyaknya warga yang menggunakan sumur bor pribadi. Sehingga, warga tidak ingin menjadi pelanggannya.
“Sementara yang menjadi pelanggan, diantaranya warga di Kecamatan Wonosalam, Bareng, Ngoro, Mojowarno, Kudu dan Plandaan serta Kecamatan Ploso. Itupun tidak semua desa,” kata Aries, Selasa (11/4/2017).
Padahal, lanjut Aries, air hasil pengeboran memang nampak sama-sama bersih dan jernih. Hanya, terdapat kandungan di dalamnya. Sehingga sebelum dikonsumsi harus diproses terlebih dahulu.
“Kalau di PDAM, setelah dibor harus diolah, biarpun air dalam tetap harus melalui aerasi atau istilahnya diangin-angini terlebih dahulu. Sementara sumur bor masyarakat tanpa proses. Sebab, bukan tidak mungkin di dalam kandungan air tersebut biasanya terdapat bakteri Ecoli atau memiliki kandungan besi di dalamnya. Untuk menghindari hal itu, kami bekerjasama dengan Dinkes (Dinas Kesehatan) untuk mengetahui kandungan itu,” terangnya.
Meski begitu, pihaknya menarget akan ada kenaikan pelanggan pada dua tahun kedepan. Sebab hingga saat ini, pelanggan air bersih yang tersebar masih kurang dari 20 ribu pelanggan. “Selama 2017 sampai 2018, kita target bisa tambah 4 ribu pelanggan, masing-masing 2 ribu per tahun,” ungkapnya.
Pihaknya juga tidak menampik target tersebut bakal sulit terpenuhi, sebab dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya. “Untuk menggaet 500 pelanggan saja sangat sulit. Apalagi bisa mencapai 2 ribu per tahun. Menyusul, sudah cukup banyaknya sumur milik warga. Tapi ini menjadi tantangan kita,” pungkasnya. (aan/kj)