KABARJOMBANG.COM – Banyaknya lubang menganga di jalan yang berada di sekitar Kabupaten Jombang, terlihat memprihatinkan. Bagaimana tidak, dari 6 jalan nasional yang melintasi Kota Santri, hampir 80 persen kondisinya mengenaskan. Selain berlubang cukup banyak, minimnya penerangan menambah ganasnya jalan yang siap merenggut nyawa siapa saja yang melintasinya.
Seperti yang terlihat di jalan Yos Sudarso Desa Tunggorono Kecamatan Jombang. Hampir seluruh badan jalan dipenuhi lubang dengan kedalaman hampir 5 cm. Akibatnya, pengendara roda dua maupun roda empat harus memperlambat kendaraannya, jika tidak ingin terperosok ke dalam lubang jalan.
“Kondisi ini sudah lama terjadi. Dan sudah banyak pengendara yang jadi korban,” terang Ruli (30) warga sekitar.
Hal yang sama bisa kita temui saat melintas di kawasan Jalan Brigjend Kretarto. Di lokasi ini, terlihat lubang menganga di pinggir maupun di tengah jalan. Musim hujan menambah kerusakan tak bisa terhindarkan. Apalagi, jalan tersebut sering dilintasi kendaraan bertonase besar.
“Truk dengan roda doubel banyak melintas disini. Sebab, ini jalan penghubung antar Kabupaten lainya,” ujar Hanafi, salah satu warga Desa Sambong Kecamatan/Kabupaten Jombang, Senin (23/1/2017).
Sementara kondisi di Jalan Basuki Rahmat. Sepanjang jalan yang melintasi stasiun Jombang ini, kondisinya justru semakin mengenaskan. Bagaimana tidak, warga terpaksa menandai lubang jalan dengan menggunakan pohon pisang. Ini dikarenakan kerusakan jalan dengan panjang 5 kilometer ini, sudah sering mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara jalan. Dari pantauan di lokasi, ada sekitar 2 lubang yang ditanami pohon pisang.
Diduga minimnya penerangan, membuat pengendara tak bisa melihat secara langsung saat malam hari. “Kecelakaan sering terjadi pada malam hari. Karena lubang tidak kelihatan akibat tidak adanya penerangan,” ujar Oki, warga Dusun Karangkletak Desa Tunggorono Kecamatan Jombang, yang lokasinya tak jauh dari kerusakan jalan.
Tak jauh berbeda, juga terlihat di Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Soekarno-Hatta serta Jalan Raya Desa Glagahan Kecamatan Perak. Di lokasi ketiga jalan tersebut, kondisi jalannya juga cukup membahayakan. Sebab, selain banyaknya kendaraan dengan kecepatan tinggi yang melintas, kini harus lebih mewaspadai jalan dengan ratusan lubang yang ada di tengahnya.
Namun hingga saat ini, kondisi tersebut tampaknya belum menjadi perhatian pemerintah untuk menindaklanjuti kerusakan jalan tersebut. Saat dikonfirmasi terkait kerusakan ini, apakah sudah ada koordinasi dengan PU Binamarga Provinsi, Hari Oetomo Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Jombang enggan menjelaskan terkait hal tersebut. (aan)