KABARJOMBANG.COM – Jelang tahun baru 2017, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jombang, terus merangkak naik, Selasa (27/12/2016). Naiknya harga itu, diduga diakibatkan dalam masa panen tahun ini banyak mengalami kerugian akibat cuaca buruk. Sehingga, pemasok bahan pokok mengalami penyusutan barang yang akan dipasarkan di sejumlah lokasi.
Seperti diungkapkan Dwi Susanto (35) salah satu pedagang sembako di pasar Citra Niaga Jombang. Menurutnya, saat ini kenaikan harga paling menonjol pada Telur dan Cabe Rawit. Harga telur yang sebelumnya di kisaran Rp 18 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 21 ribu per kilogram.
Untuk cabe rawit, dari kisaran Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu per kilogram. “Jika diecer, cabe rawit bisa tembus angka Rp 100.000 perkilogrannya. Pasalnya, para pengecer biasanya menjual Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu untuk satu Ons cabe rawit,” terangnya.
Tak hanya itu, kenaikan harga juga dialami berbagai macam sayuran, diantaranya Wortel. Dari harga Rp 7 ribu per kilogram menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Bunga Kol dari harga Rp 16 ribu menjadi Rp 24 ribu per kilogram.
Sementara terong juga mengalami kenaikan dari harga Rp 5 ribu menjadi Rp 7 ribu per kilogram. Dan sayuran Kol, harga awal Rp 7 ribu, kini menjadi Rp 11 ribu per kilogram.
Justru saat ini, harga cabe besar malah mengalami penurunan. “Awalnya Rp 40 ribu per kilogram, dan kini turun menjadi Rp 25 ribu per kilogram,” imbuhnya.
Senada juga diungkapkan Siti (46) pedagang sembako di Pasar Pon Kabupaten Jombang. Selain telur dan cabe rawit, kenaikan harga juga dialami oleh minyak goreng dan gula. Untuk 1 liter minyak goreng curah, dari harga Rp 11 ribu per liter, naik menjadi Rp 11.400.
Sementara untuk gula, dari harga 12 ribu per kilogram naik menjadi 12.500 per kilogram. “Untuk harga yang stabil, sampai saat ini yakni bawang merah dan bawang putih. Kedua bahan tersebut belum mengalami kenaikan dan masih tetap sama dengan bulan-bulan sebelumnya,” pungkasnya. (aan)