DIWEK, KabarJombang.com – Buka giling dilakukan Pabrik Tebu Cukir pada Selasa (29/4) dengan mengedepankan harmonisasi dan sinergi antara Pabrik Cukir, dengan petani tebu agar Menuju kesuksesan bersama.
Abdul Aziz selaku General Manager Pabrik Tebu Cukir menekankan pentingnya sinergi bersama antara semua pihak yang terlibat dalam proses penggilingan tebu.
“Tahun ini kami menargetkan penggilan tebu sebanyak 430.000 ton. Kenaikan yang mencapai kurang lebih 80.000 atau setara 50 persen. Kita butuh support dan butuh sinergi dengan petani karena stakeholder kita yang utama adalah petani dan karyawan-karyawan,” ujar Abdul Aziz.
General Manager Pabrik Tebu Cukir juga menjelaskan target yang harus diperoleh dari produksi gula saat ini harus lebih baik dari tahun kemarin.
“Kemarin kami hanya menyentuh angka produksi sekitar 6,7 dan penggilan saat ini harus lebih baik menyentuh angka minimal 7,0. Alasannya swasembada gula sudah di depan mata, 30.000 ton mutlak harus dihasilkan dari Pabrik Gula Cukir. Total PT SGN harus menghasilkan 1.000.000 ton,” ungkap Abdul Aziz.
Perwakilan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Imron Rosadi menjelaskan pentingnya kekompakan dan gotong royong antara petani dengan pihak perusahaan, termasuk Pabrik Gula Cukir.
“Kekompakan dan kerukunan antar petani yang cerdas guna menghasilkan produksi yan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi kami semua. Kemudian manajemen perusahaan pabrik gula harus bisa berkoordinasi dengan baik dalam mengelola sistem perusahaan dan mampu melayani petani tebu dengan baik. Terpenting petani tebu dan perusahaan harus bersinergi dengan baik agar mewujudkan swasembada gula,” tegas Imron Rosadi.
SEVP Koordinator MKSO PT Gula Nusantara Imam Cipto Suyitno memaparkan pentingnya peran petani sebagai garda utama dalam meningkatkan hasil gula.
“Petani tebu di Jombang sangat berperan penting, terutama di dalam wilayah Cukir. Sangat berperan besar dalam mengembangkan produksi gula untuk Nasional. Perlu diketahui juga produksi gula di Jawa Timur sendiri lebih dari 50 persen dari produksi seluruh Indonesia. Artinya Jawa Timur menyumbang lebih dari 50 persen gula nasional. Maka perlunya peran sinergi antara petani dan perusahaan gula,” ujar Imam Cipto Suyitno.
Pemkab Jombang berharap Selain kemajuan hasil giling tebu di pabrik gula cukir, perusahaan harus memperhatikan pekerja-pekerja yang terlibat.
“Saya berpesan kepada jajaran perusahaan pabrik gula cukir agar bersama-sama menjaga komitmen terhadap keselamatan kerja, dan kesehatan di lingkungan pabrik. Perusahaan harus memastikan semua produksi berjalan sesuai dengan standar keamanan serta memastikan budaya saling peduli antar pekerja, ” tutup staf ahli bidang sumber daya manusia dan kemasyarakatan Kabupaten Jombang Sudiro Setyono.