NGORO, KabarJombang.com – Persoalan sampah di Kabupaten Jombang masih belum terselesaikan dengan baik. Kebiasaan warga untuk peduli dengan sampahnya sendiri masih minim. Bahkan, sungai yang semestinya menjadi sumber irigasi bagi warga, banyak yang beralih menjadi tempat pembuangan sampah.
Salah satunya di sungai Desa Badang, Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang yang terletak di jalan Bupati Ismail yang kini menjadi tempat pembuangan sampah warga.
Bambang Sugiarto, salah satu warga yang rumahnya berdekatan dengan sungai Badang merasakan kebiasaan yang semestinya tidak dilakukan oleh warga untuk membuang sampah pada tempatnya. Ia pun merasa resah terhadap kebiasaan warga yang membuang sampah di Sungai Badang.
Sampah dibuang dengan cara dibungkus karung, kantung plastik, dan ada yang berceceran. Jenis sampah organik maupun anorganik bercampur menjadi satu, lebih dari itu sampah popok juga bercampur di sungai tersebut.
“Kebiasaan warga desa membuang sampah di sungai memang sudah dari dulu terjadi hingga saat ini. Tepatnya 5 tahun kebiasaan warga terus dilakukan berulang kali. Sampah ini sudah ada satu Minggu, saya sengaja untuk tidak mengambilnya karena saya ingin memergoki pelakunya,” jelas Bambang Sugiarto.
Bambang Sugiarto ikut berperan dalam membersihkan area sungai Badang Kecamatan Ngoro Jombang. Medki sungai diberikan pagar sebagai salah satu solusi agar warga tidak membuang sampah di sungai, namun hal itu dirasakan olehnya sia-sia.
“Pembuangan sampah semenjak sungai diberikan pagar, warga desa Badang malah membuang di bantaran sungai. Sebelumnya warga membuang langsung ke sungai Badang. Saya berinsiatif untuk mengambil sampah tersebut, namun lama kelamaan sampah di sungai ini semakin parah,” ujar Bambang Sugiarto.
Menurutnya, biasanya warga membuang sampah pada waktu subuh selepas sholat subuh.
”Warga membuang sampah pada waktu subuh sekalian mereka berangkat ke Pasar, dan kondisi sekitar masih sepi. Sehingga mereka membuang waktu subuh. Terlebih terkadang ada yang membuang waktu sore hari,” tutur Bambang Sugiarto.
Volume sampah yang dibuang oleh warga mulai dari satu karung, dua kantong Plastik, hingga satu gerobak. Bambang Sugiarto menyayangkan tindak tersebut. Karena sampah tersebut memberikan dampak tersendiri bagi warga sekitar karena bau yang tidak enak.
“Sampah kebanyakan dari sampah rumah tangga seperti popok, sisa-sisa makanan, bahkan pernah satu karung isinya bangkai ikan lele, ” jelas Bambang Sugiarto.
Di sisi lain, pihak DLH Jombang merespon cepat terkait tindak pembuangan sampah sembarangan oleh warga Badang.
Amin Kurniawan, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau DLH Jombang merespon terkait permasalahan sampah di sungai Badang kecamatan Ngoro Jombang.
“Ketika berbicara persoalan sampah tidak hanya membutuhkan sarana dan prasarana. Di Badang, TPS sudah mulai beroperasi selama 3 bulan, sehingga seharusnya pemerintah desa sudah mensosialisasikan ke masyarakat dan pihak desa sudah siap memberikan pelayanan pengangkutan sampah milik warga desa Badang. Kami DLH Jombang sudah menyiapkan armada untuk mengangkut sampah dari TPS desa Badang Kecamatan Ngoro ke TPA,” jelas Amin Kurniawan.
Penyediaan satu TPS di Badang diharapkan memberikan kebiasaan baru kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang, terlebih membuang ke sungai.
“Satu TPS sudah kami sediakan, dengan fasilitas pemilah sampah. Mungkin saat ini masih belum maksimal karena masih berjalan 3 bulan. Kami akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk membuang sampah ke TPS, selain itu permasalahan sampah popok masih menjadi satu kendala karena masyarakat memiliki stigma tersendiri terkait popok yang di buang ke aliran sungai,” jelas Amin Kurniawan.