JOMBANG, KabarJombang.com – Di tengah suasana tenang dini hari, lebih dari 500 warga Jombang dari berbagai lapisan masyarakat berkumpul dengan semangat kebersamaan dalam acara Dialog Kebangsaan dan Sahur Bersama Shinta Nuriyah Wahid yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Jombang, pada Senin (10/3/2025) pukul 01.00 WIB.
Acara ini, yang turut dihadiri oleh kaum dhuafa, kelompok marginal, lintas iman, komunitas minoritas, serta tokoh masyarakat dan pejabat daerah, dilaksanakan dengan tujuan untuk membangun semangat kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Koordinator Gusdurian Jombang, Ema Rahmawati, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial, spiritualitas, dan menguatkan hubungan antarwarga, khususnya dalam semangat toleransi yang selama ini diperjuangkan oleh almarhum Gus Dur.
“Kami ingin menghidupkan kembali nilai-nilai Gus Dur dalam memperkuat toleransi dan persatuan di masyarakat, sekaligus menjaga semangat kebersamaan,” ungkap Ema.
Dengan kegiatan ini, Gusdurian Jombang berharap semangat Gus Dur dalam membangun masyarakat yang adil, berkeadilan, dan penuh toleransi dapat terus hidup di tengah-tengah masyarakat, memberikan inspirasi dan semangat kebersamaan di bulan suci Ramadhan.
Rangkaian kegiatan Sahur Keliling 2025 juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni, seperti musik dari Klenteng Gudo, Banjari, puisi kebangsaan, serta tarian budaya oleh Sanggar Banon Wilwatikta.
Bupati Jombang, Warsubi, mengapresiasi kehadiran Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid yang telah melaksanakan sahur bersama masyarakat Jombang.
“Kegiatan sahur keliling ini menjadi cerminan komitmen Shinta Nuriyah dalam memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa melalui pendekatan yang inklusif, merangkul berbagai golongan, dan memupuk rasa kebersamaan,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan Islam, serta menyampaikan harapan agar semangat kebersamaan yang telah diciptakan oleh Gus Dur dapat terus dilanjutkan oleh setiap individu. “Marilah kita berdoa agar almarhum Gus Dur selalu mendapatkan kebaikan dari Allah SWT,” tuturnya.
Shinta Nuriyah Wahid, istri almarhum Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang sudah menjalani sahur keliling selama 25 tahun, mengungkapkan tiga alasan utama mengapa ia memilih untuk berbagi sahur bersama kaum dhuafa. Pertama, untuk memahami dan menghargai perjuangan mereka dalam menjalani kehidupan serta menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesabaran.
Kedua, untuk mengajak umat Islam memanfaatkan waktu sahur sebagai momen penting untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ketiga, untuk menghilangkan alasan bagi siapa pun yang merasa tidak mampu menjalankan puasa, dengan memastikan tidak ada yang melewatkan sahur.
“Kami ingin menyampaikan bahwa puasa seharusnya menjadi proses revolusioner yang mampu mengubah sikap dan perilaku seseorang menjadi lebih baik, baik dalam hubungan dengan Tuhan maupun sesama,” pesanya.