JOMBANG, KabarJombang.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang, mengumumkan bahwa pihaknya terpaksa memindahkan 22 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terhambat oleh masalah blank spot atau tidak terjangkaunya jaringan internet. Keputusan ini diambil untuk memastikan kelancaran proses pemilu, mengingat pentingnya koneksi internet dalam pelaksanaan Pilkada.
Ketua KPU Jombang, Ahmad Udi Masjkur menjelaskan bahwa pemindahan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyesuaikan kebutuhan jaringan internet di daerah-daerah dengan kendala akses.
“Kami sudah merencanakan langkah antisipasi, dimana lokasi-lokasi TPS yang berada di area blank spot akan dipindahkan ke lokasi yang lebih tinggi untuk memperlancar akses internetnya,” ujar Udi, Selasa (26/11/2024).
Puluhan TPS yang terkena dampak blank spot ini tersebar di daerah-daerah pinggiran atau yang termasuk kategori 3T (terluar, terdepan, dan terjauh), seperti Kecamatan Plandaan, Ngusikan, Kabuh, Wonosalam, serta beberapa titik di Kecamatan Mojoagung. Pemindahan lokasi TPS ini terdeteksi saat Panitia Pemungutan Suara (PPS) melakukan pengecekan akhir sebelum tahap distribusi logistik dimulai.
Udi menambahkan bahwa upaya mitigasi terkait masalah TPS rawan sudah dilakukan sebelumnya dengan pemetaan awal. Hal ini bertujuan untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar saat pemungutan suara nanti.
Perlu diketahui, Pilkada Jombang 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2024, dengan distribusi logistik yang kini tengah berlangsung dari PPS ke TPS-TPS yang bersangkutan.
Secara keseluruhan, di Jombang terdapat 1.942 TPS yang tersebar di 21 kecamatan. Di antaranya, ada sembilan TPS yang disiapkan di lokasi khusus seperti pondok pesantren. DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pilkada Jombang tercatat sebanyak 1.012.800 pemilih.