JOMBANG, KabarJombang.com – Puluhan warga yang diduga menjadi korban penipuan tanah kavling bodong geruduk dua rumah milik Dyah Yuliana, Direktur PT Grand Zam Zam Gelar Wiguno yang terletak di Desa Sumberagung dan Desa Perak Kecamatan Perak Jombang, Minggu (20/10/2024).
Bahkan salah satu korban mengaku rela menginap di rumah tersebut untuk meminta uangnya dikembalikan. Dugaan penipuan tersebut, dengan modus membeli tanah kavling. Namun menurut pengakuan korban, Direktur PT Grand Gelar Wiguno menghilang dari rumahnya.
Bahkan pantauan di lapangan, rumah Direktur PT Grand Gelar Wiguno penuh dengan baner bertuliskan terkait penipuan tanah kavling dan para korban meminta uangnya dikembalikan.
Salah satu korban, Ilham yang berasal dari Kabupaten Ngajuk menceritakan awalnya ada iklan yang menawarkan tanah kavling dari PT Grand ZamZam Gelar Wiguna yang terletak di Desa Babatan Kecamatan Patianrowo Nganjuk.
“Setelah kita bayar lunas tanah untuk menyakinkan pembeli, Dyah buat surat perjanjian jual beli dengan menggandeng notaris untuk menyakinkan pembeli. Teryata dalam perjalanannya, petani selaku pemilik lahan belum dibayar lunas. Sehingga kami tidak bisa memiliki tanah tersebut padahal kita sudah dibuatkan perjanjian jual beli antara pihak pengembang yaitu PT zam zam Gelar wiguna namun tanah tersebut tidak jadi milik kami,” ujar Ilham pada kabarjombang.com, Minggu (20/10/2024).
Ilham juga menuturkan dengan kejadian tersebut, pihaknya merasa dirugikan karena sudah membayar untuk membeli tanah tersebut.
“Sudah dibayar tetapi tidak bisa memiliki tanah. Artinya ini jelas penipuan untuk korban yang menggeruduk kesini tadi rombongan saya yang dari Nganjuk berjumlah kisaran 27 orang, rata-rata para korban sudah bayar lunas ada yang 75 juta,100 juta hingga 200 juta rata-rata para korban sudah bayar lunas kalau di total semua korban kerugian bisa mencapai 1 miliar lebih,” jelasnya.
Korban yang lain, Rahman asal warga Nganjuk menuturkan, jika korban penipuan tanah kavling bodong jumlahnya mencapai ratusan. Tanah kavling tersebut tersebar ada di berapa wilayah di antaranya di Babatan, Kertosono, Ngajuk, Jombang, Mojokerto.
“Para korban ini mendatangi rumah Bu Dyah Yuliana selaku direktur PT Grand gelar Wiguno sejak kemarin Sabtu (19/10/2024) siang, tujuannya untuk menuntut agar uangnya dikembalikan. Namun orangnya kabur entah kemana, hanya ditemui ibunya saja kerugian para korban sangat banyak mencapai ratusan juta kalau saya sendiri sudah bayar lunas 127 juta,” jelasnya pada kabarjombang.com
Sunarti ibu dari Direktur PT Grand Gelar Wiguno mengatakan untuk saat ini putrinya lagi luar kota dan tidak tahu kapan pulangnya.