Guru SMPN 1 Peterongan Jombang, Sumbang Medali Emas Jatim di PON XXI Aceh

Rini Susanti, guru PJOK SMPN 1 Peterongan, Jombang yang berhasil meraih medali emas di ajang PON XXI Aceh Sumut 2024, mewakili kontingen Jawa Timur. (Istimewa).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Kabar menggebirakan datang dari atlet asal Jombang yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut 2024, mewakili kontingen dari Provinsi Jawa Timur.

Rini Susanti, Rabu (11/9/2024) lusa menorehkan medali emas bagi kontingen Jawa Timur. Ia berhasil menyumbangkan pundi-pundi perolehan medali emas pada Cabang Olahraga (Cabor) sepak takraw kategori beregu putri.

Baca Juga

Selain sebagai seorang atlet, ia juga merupakan seorang guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) SMPN 1 Peterongan, yang juga berstatus sebagai Aparat Sipil Negara (ASN).

“Alhamdulillah kemarin kami berhasil mendapat medali emas. Saya merasa senang dan bersyukur karena ini merupakan hasil dari  perjuangan dan kekompakan yang luar biasa dari tim,” ungkapnya saat dikonfirmasi KabarJombang.com, pada Sabtu (14/9/2024).

Dikatakan, tak mudah untuk bisa menjalin kerjasama tim agar bisa kompak dan berhasil meraih juara. Apalagi komposisi pemainya tersebut perpaduan antara pemain junior dan senior yang diisi oleh 30 persen senior dan 70 persen junior.

“Karena kita mainnya 30 persen senior dan 70 persen junior, jadi harus selalu menjaga kebersemaan. Mulai dari babak penyisihan kami lawan tuan rumah Aceh dan Sumut Alhamdulillah menang 2-0 semua. Lalu di semifinal melawan Riau kita juga menang 2-0 dan di final kami menghadapi Sulsel menang dengan skor 2-0,” jelas wanita kelahiran1995 tersebut.

Menurutnya torehan emas pada cabor sepak takraw tersebut merupakan pengulangan sejarah dari 12 tahun yang lalu. Yaitu di tim ajang PON 2012 yang bertempat di Provinsi Riau.

Wanita yang berdomisili di Mojosari, Mojokerto tersebut mengungkapkan persiapannya saat menjelang pergelaran PON XXI Aceh Sumut 2024. Ia mengaku banyak mengorbankan waktu, mulai berangkat pagi 05.30 dan sampai rumah lagi pukul 19.00, dirinya baru bisa bertemu anak dan keluarganya.

Selain dirinya harus pulang pergi setiap hari dari Mojosari – Surabaya, ia juga harus menyelesaikan urusan administrasi di sekolah tempatnya mengajar.

“Ini merupakan PON ke 4 yang pernah saya ikuti, tapi besok masih ada pertandingan lagi di nomor team dobel. Saya mohon doanya kepada seluruh masyarakat Jawa Timur khususnya warga Jombang dan Mojokerto, supaya saya bisa menambah medali lagi,” pungkasnya.

 

Berita Terkait