JOMBANG, (kabarjombang.com) – Belum dikerjakannya proyek peningkatan jalan yang berada di Desa Tebel – Latsari oleh pelaksana CV Hayyu Jaya Utama, membuat warga sekitar Desa Tebel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, menjerit.
Hal itu, seperti yang diungkapkan Indri Srihariyana (40) warga Desa setempat. Dia mengatakan, meski sudah dilakukan pengurukan di jalan tersebut, namun hingga kini jalan yang mengubungkan antar Desa di Kecamatan Bareng dan Mojowarno itu belum juga dilakukan pengaspalan. “Ini sudah tidak lagi dikerjakan 3 minggu lalu,” ujarnya, Kamis (10/11/2016).
Hal senada juga diungkapkan Khoiman, Kepala Desa Tebel. Menurutnya, dalam pengerjaan proyek yang menyedot Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebanyak Rp 627 juta tersebut, hingga saat ini belum dituntaskan. Padahal, jika dihitung dari tanggal kontrak yang tertempel pada papan nama pengerjaan proyek, tertulis pada tanggal 29 Agustus 2016. “Jika dihitung waktu pengerjaannya hanya kurang 2 minggu,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Menurutnya, dalam pengerjaan jalan dengan panjang 100 meter dengan lebar 3 meter itu, pihaknya tidak mendapatkan pemberitahuan dari pelaksana proyek. “Dari awal pengerjaan proyek yang dibawahi Dinas PU Cipta Karya itu, belum pernah memberitahukan pelaksanaan proyek itu ke Pemerintah Desa. Jadi kita tidak tahu,” terang Kades.
Selain itu, belum dituntaskannya proyek peningkatan jalan itu, juga dianggap membahayakan warga sekitar yang melintas. Sebab, kondisi jalan yang bercampur tanah dan juga batu hasil pengurukan, membuat jalan menjadi licin dan becek. “Banyak warga yang terjatuh akibat kondisi jalan yang licin,” katanya.
Sementara itu, dikonfrimasi terkait hal ini, Bustomi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jombang membenarkan hal tersebut. Dalam penjelasannya, pihaknya berdalih jika belum dikerjakannya proyek tersebut hingga saat ini, disebabkan beberapa masalah.
Dia merinci, jika belum dikerjakanya proyek itu disebabkan rekanan sedang mengerjakan TPT (Tembok Penahan Tanah) jalan tersebut. Tak hanya itu, telatnya pengiriman materail aspal juga menjadi penyebab tertundanya pekerjaan jalan.
Namun, pihaknya memastikan jika dalam minggu depan, akan mendorong pelaksana agar secepatnya mengerjakan proyek yang memasuki habis masa kontraknya. “Kita pastikan minggu depan pelaksana kembali mengerjakan proyek tersebut,” terangnya saat di hubungi melalui telephon selulernya. (aan)