JOMBANG, KabarJombang.com – Pada sebuah sudut kecil Jombang, tepatnya di Caffee Rodgronn Jl. Adityawarman, Kepanjen, terbentang pameran seni rupa yang unik dan memukau. Skena Japan Art Week, sebuah gagasan untuk menggugah Seni Rupa Jombang.
Sebuah ruangan kecil di basement cafe berhasil disulap menjadi ruang kreatif berupa pameran seni rupa. Pameran tersebut diselenggarakan dari tanggal 20-27 Januari 2024. Acara ini digagas oleh Baca Jombang, sebuah jaringan kolektif multidisiplin, dengan disponsori oleh LPK Dan Jatayu Raya serta tentunya Caffee Rodgronn.
Lukisan-lukisan yang dipajang tidak sekadar memvisualkan keindahan, tetapi menggabungkan dua dunia yang berbeda, yakni konsep seni Jepang dan kekayaan budaya Jombangan. Selain lukisan, ada juga karya berupa patung dan kain.
Dengan sentuhan nuansa khas negeri matahari terbit, pengunjung diajak meresapi setiap goresan kuas yang mempersembahkan sentuhan klasik Jepang. Sakura yang bermekaran, gunung yang megah, dan kisah-kisah samurai diabadikan dalam lukisan-lukisan ini.
Olga salah satu seniman perempuan yang ikut berpartisipasi dalam ajang pameran ini mengungkapkan kekagumanya. Menurutnya ajang ini sangat istimewa karena ada integrasi elemen budaya jombangan yang terekam dalam setiap detail.
“Lukisan-lukisan itu bukan hanya menggambarkan keindahan alam Jepang, melainkan juga menyelipkan unsur-unsur khas Jombangan. Mulai dari motif batik khas daerah hingga gambaran kehidupan sehari-hari masyarakat Jombang yang tercermin dalam sudut-sudut lukisan,” ungkapnya.
Selain itu Olga sangat berantusias dalam mengikuti event ini karena menurutnya sangat bermanfaat. Terlebih ini baru pertama kali ia bisa ikut berpartisipasi dalam pameran seni rupa lukis dengan konsep yang sangat menarik.
“Lewat pameran ini saya jadi tau bagaimana rasanya karya kita di pamerkan dan dilihat pengunjung. Kemudian saya juga bisa kenal satu sama lain untuk berjejaring, terutama sesama pegiat seni lukis yang ada di Jombang,” ujarnya.
Mahasiswi pendidikan seni rupa Universitas Surabaya ini mengaku sangat senang apabila event-event seperti ini sering diadakan, terutama di Jombang. Karena memang ia dan teman-temanya, para pegiat seni lukis yang masih muda-muda sangat membutuhkan pengalaman dalam mengikuti pameran seperti ini.
Ia sendiri menampilkan karya dengan judul “Tipu Daya Wanita” yang menggambarkan objek rubah, topeng rubah, dan wanita, dimana ini menceritakan tentang kehebatan wanita dalam menipu daya pria.
“Rubah atau kitsune yang dikenal dengan sihirnya, bisa menjadi senjata bagi wanita. Dengan memakai topeng rubahnya wanita tersebut bisa berubah menjadi cantik dan baik, sehingga pria akan tergoda olehnya,” tuturnya.
Salah satu lukisan yang menarik perhatian adalah karya yang menggambarkan tempat-tempat menarik yang masih tersembunyi (hidden gem) di Kabupaten Jombang. Dengan sentuhan khas Jepang membuat mata para pengunjung langsung tertuju pada lukisan tersebut.
Yoga salah satu penikmat seni yang juga turut hadir untuk melihat pameran Skena Japan Art Week, mengungkapkan ketertarikanya terhadap lukisan-lukisan yang di sajikan di acara ini. Menurutnya ini merupakan kombinasi karya yang menarik, gabungan dari budaya Jepang dan Jombang yang menyatu dalam imajinasi dari sebuah lukisan.
Rusdiyan Yazid sebagai direktur acara ini mengatakan, pameran ini menjadi wadah bagi seniman lokal untuk mengeksplorasi kreativitas mereka, dengan menampilkan warisan seni yang khas. Dalam acara ini ia berhasil mengumpulkan 36 karya dari 21 partisipan.
“Melalui karya-karya ini, tercipta suatu media yang menghubungkan generasi, nostalgia, kebudayaan dan inovasi dalam setiap karya serta goresan kuas. Dengan demikian, pameran seni rupa ini bukan hanya menyajikan keindahan visual, tetapi juga menjadi perwakilan dari kekayaan budaya yang terus hidup dan berkembang,” katanya.
“Pameran ini menjadi bukti bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyatukan perbedaan dan menciptakan sebuah cerita yang meleburkan dua dunia yang tampaknya berjauhan,” pungkasnya. (Kevin Nizar)