JOMBANG, KabarJombang.com – Masalah sampah plastik di Indonesia masih menjadi tantangan tersendiri. Soal penanganan juga menjadi pekerjaan rumah yang harus mendapat perhatian serius, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Daur ulang menjadi alternatif untuk penanganan sampah plastik yang sulit terurai. Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masalah tersebut, SMA PGRI 1 Jombang pada hari Selasa (20/12/2023) menggelar fashion show di halaman sekolah.
Dengan memanfaatkan sampah plastik siswa-siswi di SMA PGRI 1 Jombang berhasil membuat kreasi aneka pakaian yang kekinian dan unik. Kemudian berbagai macam busana tersebut di dipamerkan oleh para siswa, yang berlenggak lenggok di atas runway versi anak sekolah, lengkap dengan penonton dan jurinya.
Walaupun bahan baku busana berasal dari sampah, mereka tampil dengan sangat percaya diri. Terlihat dari salah satu siswi yang memakai gaun bewarna putih variasi emas. Kesan mewah dan anggun tampak dari penampilan tersebut.
“Bahan yang dipakai untuk membuat kreasi busana ini, berasal dari sampah plastik yang mudah didapat dan banyak kita jumpai di mana-mana. Dengan memanfaatkan hal tersebut saya bisa berkarya sekaligus mengurangi sampah plastik yang sulit untuk terurai. Walaupun begitu hasil karya kami tidak kalah dengan gaun berbahan mahal,” ungkap Seril Aidia Feiroza salah satu siswa SMA PGRI 1 Jombang.
Sementara Abdul Qodir Kepala Sekolah SMA PGRI 1 Jombang mengatakan, fashion show busana dari daur ulang sampah dilakukan sebagai bentuk kepedulian sekolah terhadap penanganan sampah, khususnya yang ada di Jombang. Para siswa selain membantu pengolahan sampah juga bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari pengolahan sampah tersebut.
“Harapannya adalah anak-anak bisa menumbuhkan kreativitasnya, ini adalah hasil karya anak-anak dari bahan bekas, plastik yang selama ini menjadi masalah. Tapi anak-anak bisa mendaur ulang menjadi baju dan aneka kerajinan yang lain juga,” harapnya.
“Selain dipamerkan dalam kegiatan sekolah, kreasi dari para siswa tersebut juga membawa pesan. Akan pentingnya peduli terhadap pengendalian dan pengolahan sampah, bila terus dibiarkan dapat mengganggu keseimbangan alam dan merusak kehidupan di masyarakat,” pungkasnya. (Kevin Nizar)