JOMBANG, (kabarjombang.com) – Rencana aksi demo besar-besaran di Jakarta 4 Nopember 2016 mendatang, memantik keprihatinan puluhan warga dari lintas iman di Kabupaten Jombang.
Selasa (1/11) sekitar pukul 10.00 WIB, mereka menggelar aksi doa bersama demi keselamatan bangsa di aula lantai dua salah satu show room mobil di Ruko Simpang Tiga, Jalan Gus Dur Jombang.
Mereka khawatir demonstrasi yang diikuti puluhan ribu orang dari berbagai penjuru daerah itu, akan berujung ricuh dan mencederai demokrasi di Indonesia.
Doa bersama dari berbagai elemen agama dan organisasi etnis ini berlangsung khidmat. Sebelum menyalakan lilin dan doa bersama, mereka juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Padamu Negeri.
“Kami ingin meneguhkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, tidak terkoyak oleh identitas yang beragam,” kata Ketua Badan Kerjasama antar Gereja (BKSG) Jombang, Heri Paulus.
Menurutnya, situasi Jakarta bisa saja merembet ke daerah, jika tidak diantasipasi dengan baik. “Oleh kerena itu, aparat penegak hukum bisa menangani masalah tersebut sesuai aturan yang berlaku,” tandas Heri.
Pinandita Subiyanto dari komunitas Buddha Jombang juga menegaskan pentingnya kesadaran bersama antar elemen bangsa untuk bisa hidup rukun, damai dan saling mengasihi. Setiap agama mempunyai mekanisme internal untuk menciptakan suasana aman dan sejahtera. “Mari kita kembali menghayati ajaran masing-masing untuk kebesaran bangsa ini,” ujarnya.
Sementara Aan Anshori dari Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jatim menilai, rencana aksi 4 November nanti, sarat muatan politik yang berpotensi membenturkan berbagai keragaman identitas di Indonesia.
“Saya menghimbau semua pihak bisa berdemokrasi secara dewasa dan menggunakan akal sehat. Tidak perlu memprovokasi, apalagi melakukan destruksi,” pungkasnya. (aan)