JOMBANG, (kabarjombang.com) – Adanya sorotan terkait rusaknya jalan di Desa Cangrkingrandu – Karangdagangan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang yang menelan anggaran APBD sebesar Rp 1,7 miliar, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Jombang, Hari Oetomo akhirnya buka suara.
Saat dikonfirmasi melalui telephon selulernya, pihaknya hanya mengatakan akan langsung merintahkan kontraktor untuk memperbaikinya. “Langsung saya perintahkan kontraktor untuk perbaikan melalui PPK,” ujarnya singkat, Jumat (28/10/2016).
Apalagi jika dilihat dari papan pengerjaan proyek, disitu hanya tertera massa 90 hari dengan nomor kontrak 602/1111.1/ppk/III.01/415.22/2016 tanggal 7 Juni 2016. “Disitu tidak diberikan keterangan secara jelas. Ini terlihat ada yang tidak beres dari pengerjaan proyeknya,” ujar salah satu warga sekitar.
Padahal jalan yang baru dibangun sekitar 3 bulan silam, sudah banyak memakan korban pengendara bermotor. Selain itu, saat malam hari kondisi lubang jalan tidak bisa terlihat, apalagi saat musim hujan air yang menggenangi lubang jalan.
Seperti yang diungkapkan Muri (50) warga sekitar. Menurutnya, kondisi jalan yang berlubang sudah terjadi beberapa waktu lalu. Selain itu, lubang tersebut hingga saat ini belum dibenahi pemerintah setempat. “Lubangnya cukup besar sehingga membahayakan pengguna jalan,” ujarnya, Jumat (28/10/2016).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Baru dikerjakan 3 bulan, proyek peningkatan jalan Desa Cangkringrandu – Karangdangan senilai Rp 1 Miliar lebih, sudah berlubang. Hal ini terlihat saat kita melintasi proyek pembangunan jalan yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Perak ini. Dari pantauan di lapangan, ada sekitar tujuh lubang berukuran besar yang mulai terlihat retak dan berlubang.
Padahal, menurut warga sekitar Desa Cangkirngrandu, pembangunan proyek peningkatan jalan tersebut, baru saja dimulai sekitar tiga bulan silam. Namun, saat ini kondisinya sudah mulai rusak lagi. Ditambah lagi, anggarannya tak tanggung-tanggung yakni Rp 1.775,488,000, namun kerusakan jalan bervolume 1.209 meter dengan lebar 6,00 meter itu sudah nampak saat dilihat kasat mata.
Menurut warga, proyek yang dikerjakan CV Alya Sejahtera ini, mengakibatkan banyaknya pengendara yang terjatuh. Seperti yang diungkapkan Muri (50) salah satu warga sekitar, menurutnya meski baru dibangun, saat ini kondisi jalan sudah terlihat berlubang. Sebab menurutnya, saat malam hari kondisi jalan tak terlihat karena minimnya penerangan.
“Lubang jalan banyak mengakibatkan pengendara berjatuhan. Apalagi saat musim hujan jalannya tergenang air,” ujarnya, Kamis (27/10/2016).
Lebih lanjut menurutnya, lubang jalan itu berdiameter cukup besar, dari 2 cm hingga 3 cm dengan panjang lubang yang bervariasi. Sehingga sangat membahayakan pengendara yang melintas. “Lubangnya cukup besar, dan panjangnya bisa mencapai 10 cm,” katanya. (aan)