JOMBANG, KabarJombang.com – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Rodat Ishari dan Pembacaan Shalawat Tibbil Qulub massal, Sabtu (29/07/2023). Kegiatan tersebut dilakukan di beberapa tempat di 21 Kecamatan dengan pusat kegiatan di alun-alun Jombang.
Selain itu, kegiatan yang diikuti oleh 100.133 peserta yang terdiri dari pelajar se kabupaten Jombang itu, telah memecahkan rekor dunia, yang dicatat oleh Musium Rekor Indonesia (MURI). Kegiatan itu, juga untuk memperingati hari jadi ke 113 Pemerintah Kabupaten Jombang.
Acara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, acara salawat massal ribuan pelajar dimulai. Acara tersebut dihadiri Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Wabup Sumrambah, Sekdakab Agus Purnomo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Senen, serta jajaran Forkopimda. Hadir pula Asistem II Pemprov Jatim Ahmad Jazuli.
Di hadapannya, ribuan pelajar berbaris rapi. Dari ujung barat alun-alun hingga ujung timur. Dari depan panggung, hingga deretan paling belakang. Secara serentak mereka melantunkan salawat dengan menggerakkan tubuh secara berirama. Ada tepukan di sela salawat.
Setelah radat Ishari, disambung dengan melantunkan salawat Tibbil Qulub. Tentu saja, alun-alun Jombang berubah menjadi koor raksasa. Semua itu semakin klop dengan iringan musik yang mendayu. Bupati Jombang beserta seluruh pejabat yang hadir ikut melantunkan salawat pengobat hati itu.
Salawat Tibbul Qulub berakhir. Perwakilan MURI Sri Widayati kemudian menyerahkan piagam MURI kepada Bupati Jombang Mundjidah Wahab dan Kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang diwakili asisten II Pemprov Ahmad Jazuli.
Sri Widayati menjelaskan bahwa yang dilakukan Kabupaten Jombang adalah sesuatu yang spektakuler. Karena ribuan pelajar tersebut memecahkan tiga rekor sekaligus. Yaitu pagelaran seni radat Ishari terbanyak, kemudian pelajar terbanyak mengenakan sarung dan songkok, serta pembacaan salawat Tibbil Qulub oleh pelajar terbanyak.
Sri mengakui kegiatan tersebut bukan kali pertama tercatat di MURI. Karena sebelumnya acara serupa pernah dilakukan oleh daerah lain. Semisal untuk seni radat Ishari pernah dopecahkan Kabupaten Pasuruan dengan jumlah 10.084 peserta pada Oktober 2013.
Kemudian ditumbangkan Kabupaten Gresik pada 18 Juni 2016 sebanyak 18.600 peserta. “Nah, hari ini berhasil ditumbangkan jauh lebih banyak oleh Kabupaten Jombang, yakni 37.816 peserta,” kata Sri Widayati sembari menunjukkan data yang dimaksut.
Sedangkan mengenakan sarung juga sudah pernah dilakukan beberapa kali. Jalan sehat mengenakan sarung terbanyak oleh Kabupaten Probolinggo dalam acara jalan sehat sarungan dengan peserta 25 ribu, kemudian ditumbangkan Pasuruan 33 ribu peserta pada 14 Agustus 2014.
Kali ini, mengenakan sarung, kembali ditumbangkan oleh Kabupaten Jombang dengan jumlah 37.816 peserta. Lalu untuk salawat ada bermacam-macam yang sudah tercatat dalam rekor MURI. Ada salawat nariyah dengan 30 ribu peserta di Riau pada 2015, kemudian ditumbangkan oleh NU pada Oktober 2016 di sepuluh ribu titik.
Kemudian salawat nabi terbanyak juga ada 20.600 peserta. “Lalu kemarin ada salawat munjiyat Banyuwangi dengan peserta terbanyak. Untuk salawat Tibbil Qulub rekor baru yang dicatatkan oleh Kabupaten Jombang, langsung 100.113 peserta. Disesuaikan hari jadi Kabupaten Jombang yang ke-113,” ujarnya.
Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, yaitu pelajar yang ikut andil dalam acara tersebut. “Alhamdulillah kita mendapatkan tiga rekor MURI sekaligus. Dengan begitu kita sudah mendapatkan lima rekor MURI. Karena sebelumnya kita juga memecahkan rekor dalam tingkepan massal dan tari remo boletan,” kata Mundjidah.
Mundjidah mengatakan bahwa ribuan peserta itu berasal pelajar (laki-laki dan perempuan) yang ada di Kabupaten Jombang. Dia berharap, pembacaan salawat tersebut bisa mengajak seluruh pelajar sesuai dengan yang didakwahkan Nabi Muhammad SAW. “Pemecehan rekor MURI ini dalam peringatan Hari Jadi ke-113 Pemerintah Kabupaten Jombang,” pungkasnya.
