JOMBANG, KabarJombang.com – Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Sat Pol PP Kabupaten Jombang inisial (BN) diduga telah melakukan penipuan terhadap (NT ) seorang warga Kecamatan Kabuh Jombang dengan menjanjikan kepada korban akan menjadikan anaknya pegawai honorer di RSUD Jombang.
Korban mengaku dimintai sejumlah uang oleh BN agar anaknya bisa masuk sebagai tenaga honorer di RSUD Jombang. Akan tetapi, setelah uang yang diminta sudah diterima oleh BN, hingga saat ini mereka belum mendapatkan pekerjaan tersebut.
NT juga menceritakan kalau anaknya sebelumnya sudah bekerja di RSUD saat pandemi covid 19 selam 3 tahun. Selanjutnya kontraknya habis karena covid sudah selesai.
“Terus ada pendaftaran tes lagi, terus anak saya ikut tes ketemulah Pak HM teman saya, menawarkan kalau ada jalan Pak (BN) oknum ASN sat pol PP itu menyarankan untuk lewat itu, terus saya dikasi no telpon dan saya telpon katanya ya bisa nanti lewat anak salah satu bupati Jombang,” katanya.
“Terus setelah telpon, langsung minta ketemu suruh menyiapkan uang 20 juta. Besoknya ketemu di warung sate di daerah tembelang dekat tol sama anak saya, uang 20 juta saya serahkan. Kejadian tersebut sekitar bulan februari tahun 2022,saya sudah berulang kali menagih janji tersebut dan minta uang saya dikembalikan tidak direspon hanya janji-janji saja, akhirnya saya jengkel ya saya bicara di media ini,” jelasnya.
Ia berharap, agar pelaku segera ditindak oleh pimpinannya agar tidak ada lagi korban seperti dirinya.
“Apa lagi sampai mencatut anak bupati jombang segala dan bukti-bukti masih saya simpan. Pada waktu itu penyerahan uang pak HM tidak ikut, yang menerima langsung (BN),” terangnya.
HM, saat dikonfirmasi hal tersebut mengatakan, dirinya memang mengetahui kejadian tersebut, namun saat penyerahan uang, dirinya mengaku tidak tahu menahu.
“Memang saya tahu kejadian itu, tetapi pada waktu penerimaan uang saya tidak tahu. Itu dulu yang menawarkan untuk bisa menjadikan pegawai RSUD memang benar (BN) pada waktu itu sempat saya bilang ke pak (NT), monggo kalau jenengan percaya ke Pak (BN), setelah itu pada waktu penyerahan uang saya di tilap, jadi tidak tahu. Saya cuma sampai mempertemukan saja, selanjutnya mereka berdua yang berunding,” terangnya.
Sementara itu, (BN) saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut mengelak dan membantah hal tersebut.
“Ndak pak, itu tidak benar, itu hubungan utang piutang,” jawabnya singkat via Whatapps.