JOMBANG, KabarJombang.com –Ratusan ekora sapi milik pertenak di Jombang terjangkit virus Lumpy Skin Disease atau LSD. Dinas Peternakan setempat menemukan wabah ini sudah menyebar di 14 kecamatan dan menjangkiti 938 ekor sapi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, drh. Aziz Daryanto mengatakan, sebaran wabah ini terdeteksi pertama kali pada pertengahan bulan Pebruari 2023. Dari satu kasus ini terus menyebar di 14 kecamatan.
“Data kasus yang masuk ada 938 ekor sapi (yang terjangkit). Hampir setengahnya sudah tertangani dan dalam proses pemulihan,” ujar Aziz kepada wartawan Selasa (14/3/ 2023).
Gejala penyakit yang virus menyerang kulit sapi ini memiliki ciri khas. Di antaranya muncul benjolan dalam jumlah banyak, kaki bengkak, hingga keluar ingus di hidung.
Setelah terserang, sapi akan mengalami penurunan daya nafsu makan hingga lemas dan kurus. Untuk pengobatannya, dinas sudah menerjunkan tenaga lapangan untuk memberikan vaksin LSD. Petugas juga memantau perkembangan seluruh sapi yang mengalami gejala LSD.
Menurut Aziz, virus ini menular melalui vector (artropoda atau invertebrata lain yang berpotensi menularkan patogen dengan melakukan inokulasi ke dalam tubuh). Vector ini bisa berupa nyamuk atau lalat yang hinggap di tubuh sapi. Virus menular ketika serangga tersebut terbang dan menggigit sapi lain.
Dikatakan Azis, Dinas Peternakan Jombang sudah melakukan vaksinasi pada seluruh sapi yang terjangkit. Sedangkan sapi lain yang masih sehat harus menunggu kiriman vaksin dari provinsi.
“Kita juga membatasi aktifitas sapi sapi sakit di pasar dan di kawasan lain yang terdeteksi menjadi pusat penyebaran,” kata Aziz.
Sementara itu, seorang pemilik sapi di Jombang bernama Bajuri mengatakan, sapinya sudah terjangkit virus ini sejak seminggu lalu. Kini sapinya lemas dan sulit makan. Dia berupaya membantunya dengan memberi obat tradisional, seperti kunyit, asam, dan rempah.
“Banyak peternak yang khawatir. Mereka menjual habis sapinya karena takut terjangkit dan laku murah,” tutur Bajuri.