JOMBANG, KabarJombang.com – Bukan rahasia lagi jika wilayah alam Wonosalam memiliki daya tarik tersendiri. Demikian juga dengan buah durian Wonosalam, tentu rasa khasnya tak bisa dimiliki oleh wilayah lain.
Namun sayang, dalam momentum Pesta Kenduri Durian yang akan digelar 5 Maret mendatang, durian yang disuguhkan para pedagang bisa jadi tak murni lagi dari tanah Wonosalam. Namun, durian-durian itu sengaja “diselundupkan” dari daerah luar Wonosalam, seperti Nganjuk, Pasuruan, Trenggalek bahkan dari luar pulau Jawa.
Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Wartomo, Kepala Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Ia mengakui, jika pada H-1 acara Pesta Kenduri Durian, biasanya akan banyak pedagang dari luar kota yang turut menyerbu Wonosalam.
“Untuk hari ini belum bisa terdeteksi pedagang durian bukan dari Wonosalam. Tetapi biasanya H min satu biasanya bisa sudah kelihatan ada mobil Pikap plat P, AE dan (plat) luar jombang lainnya itu yang biasanya membawa durian bukan asli Wonosalam. Dulu sudah pernah disuruh kasih tulisan bukan durian Wonosalam tetapi faktanya di lapangan banyak akalnya para pedagang itu tulisannya dibuang,” ujarnya pada kabarjombang.com.
Ia menyebut, meski sudah diantisipasi tetap saja ada yang bisa “menyelundupkan” durian bukan asli Wonosalam. Mereka biasanya malah pedagang asli Wonosalam yang membawa durian dari luar.
“Yang tidak bisa kita antisipasi ketika pedagang orang Wonosalam membawa durian dari luar bukan asli durian Wonosalam,” tegasnya.
Ia pun berharap, untuk mengantisipasi membeludaknya penyelundupan durian bukan asli Wonosalam, Pemkab Jombang mau mencari solusinya. Ia tidak mau, ciri khas durian Wonosalam, tercoreng oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Untuk antisipasi membludaknya durian dari luar Wonosalam pemeritah Jombang harus mencari solusinya. Untuk itu besok kami akan rapat terkait hal tersebut supaya durian dari luar tidak bisa masuk ke Wonosalam. Supaya ciri khas durian Wonosalam asli tidak tercoreng,” terangnya.
Hal senada disampaikan oleh Sumantri, warga Wonosalam. Ia menyebut, biasanya para pedagang luar Wonosalam turut memanfaatkan momentum Pesta Kenduri Durian. Mereka biasanya berasal dari Trenggalek, Madiun dan lainnya.
“Ada yang pakai truk nanti diturunkan di Karangan, Bareng, Blimbing. Nanti naiknya pakai pikap,” katanya.
Ia pun berharap, untuk menjaga kualitas durian Wonosalam, penjual durian luar daerah yang datang ke Wonosalam agar berjualan di luar wilayah Wonosalam.
“Bukannya kami tidak memperbolehkan orang mencari rejeki namun agar acara kenduren duren ini dapat meningkatkan perekonomian petani dan pedagang lokal durian Wonosalam. Dan tidak merugikan petani dan pedagang lokal seperti acara kenduren tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pesta Kenduri Durian Wonosalam bakal digelar Pemkab Jombang pada 5 Maret 2023 mendatang. Acara event tahunan itu diperkirakan menelan anggaran hingga sekitar Rp301 juta. Anggaran untuk pesta pora durian itu disedotkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jombang.
Sayangnya, pesta durian yang awalnya dirintis oleh para petani durian asli Wonosalam itu justru kini tak lagi melibatkan para petani setempat. Bahkan, durian yang disuplai untuk acara itu pun, diduga disusupi durian dari daerah luar Wonosalam.