JOMBANG, (kabarjombang.com) – Diduga lantaran himpitan ekonomi, Sukanan (34), warga Dusun Tegalrejo, Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Jasad pria yang masih lajang ini ditemukan, Sabtu (17/9/2016) sekitar pukul 7.30 WIB di kebun kopi Dusun setempat.
Pria yang kesehariannya sebagai buruh tani ini, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali tampar warna biru yang dikaitkan ke pohon kopi setinggi sekitar 3 meter. Karuan saja, peristiwa ini membuat warga sekitar heboh. Lantaran, warga tidak menyangka, korban nekad memilih jalan pintas tersebut, mengingat sehari-harinya korban biasa-biasa saja.
Kapolsek Wonosalam, AKP Suparlan menceritakan asal mula peristiwa memilukan itu terjadi. Saat itu, Jumat (16/9), korban pergi ke kebun kopi bersama Sukanah, ibunya untuk mencari rambanan alias makanan hewan kambing. Dari rumahnya, berjarak sekitar 2 kilometer. Sekitar pukul 16.00 WIB, ibunya memutuskan untuk lebih dulu pulang, mengingat pekerjaan di rumahnya masih banyak yang belum dikerjakan.
Namun, hingga malam sekiar 20.00 WIB, korban belum juga pulang. Khawatir terjadi sesuatu pada anaknya, Sukanah meminta tolong ke beberapa warga sekitar. Malam itu juga, Sukanah dibantu warga mencari ke kebun kopi, lokasi dia bersama anaknya mencari rambanan. Sayang, usaha pencarian hingga larut malam itu tidak membuahkan hasil. Warga pun lantas memutuskan pencarian dilanjutkan esok hari.
Pagi esoknya, Sabtu (17/9) sekitar pukul 07.00 WIB, warga kembali naik ke kebun kopi untuk melanjutkan pencarian Sukanan. Kali ini, area pencarian diperluas. Selang beberapa waktu, tanpa diduga, Sukanan ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa dalam posisi gantung diri.
Mendapati orang yang dicarinya meninggal dunia secara mengenaskan, warga langsung melapor ke Polsek setempat. Tak berselang lama, Kapolsek berikut anggotanya dan dibarengi petugas identifikasi Polres Jombang menuju lokasi kejadian, dan mengevakuasi korban. Bersama tenaga medis Puskesmas setempat, petugas melakukan visum luar.
“Korban nekad gantung diri diduga karena tak tahan himpitan ekonomi. Sementara dari hasil pemeriksaan dokter dan petugas identifikasi, tidak ditemukan tanda bekas kekerasan atau penganiayaan. Korban murni melakukan bunuh diri,” kata Kapolsek.
Selanjutnya, kata Kapolsek, jenazah korban tidak dilakukan otopsi atas permintaan keluarga. “Oleh pihak keluarga, jenazah korban akan segera dimakamkan,” pungkasnya. (ari/rief)