JOMBANG, (kabarjombang.com) – Jamaah Tarekat Shiddiqiyyah di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, melaksanakan sholat Idul Adha pada Selasa (13/9/2016) pagi. Hal ini berbeda dengan tanggal yang ditentukan pemerintah, bahwa 10 Dzulhijjah yang bertepatan hari raya Idul Adha 1437 H jatuh pada Senin (12/9/2016).
Meski begitu, pantauan di lokasi, ratusan jamaah tarekat yang dipimpin Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi Mursyid tersebut sejak pagi sudah mulai berbondong-bondong menuju lapangan di dalam pondok yang menjadi tempat pelaksanaan sholat Idul Adha.
Kiai Nasrikhul Adib, Khalifah Jamaah Shiddiqiyyah mengatakan, perbedaan pelaksanaan sholat Idhul Adha oleh jamaahnya, karena dalam hadits nabi dijelaskan bahwa hari raya Idul Adha bisa dilaksanakan secara Ayyamu Tasyrik, yang artinya bisa dilakukan selama tiga hari, yakni tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijah.
“Dengan begitu, jamaah dibebaskan memilih satu hari diantara tiga hari tersebut, dan kita memilih pada tanggal 11 Dzulhijjah atau 13 September hari ini,” ujar Kiai Nasrikhul saat ditemui usai pelaksanaan shalat Idul Adha.
Selain itu, lanjut kyai berkacamata ini, alasan dipilihnya hari tersebut, karena Musryid Tarekat Shiddiqiyyah, Kiai Muchtar Mu’thi sedang berhalangan karena sakit. Sehingga tidak bisa melaksanakan hari raya yang berbarengan dengan yang ditetapkan pemerintah. “Kemarin pak yai Mukthar sedang sakit sehingga pelaksanaan sholat ditunda hingga hari ini,” terangnya. (ari)