JOMBANG, (kabarjombang.com) – Proses penggusuran 39 bidang untuk lahan jalan tol Jombang – Mojokerto di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, teampaknya menjadi berkah tersendiri bagi pemilik warung yang ada di sekitar wilayah tersebut. Bagaimana tidak, pendapatan mereka melonjak hingga 200 persen dari hari biasanya.
Seperti dialami Sutini (56) pemilik warung kopi di depan balai desa Watudakon ini. Dia mengaku omset dari warung miliknya mengalami kenaikan lantaran banyak warga sekitar yang mampir minum kopi dan makan lodeh, menu andalan warungnya, saat melihat proses eksekusi tersebut.
“Pembeli terbanyak sebenarnya dari petugas yang jaga, mereka rata-rata minum kopi sehari bisa sampai tiga kali. Secara otomatis pendapatan meningkat,” katanya, Jumat (2/9/2016).
Jika di hari biasa, lanjut Sutini, paling banyak cuma bisa mendapatkan Rp 80 ribu sehari. Namun, sejak kemarin pendapatan dari warungnya melonjak tajam. “Sehari kemarin saja, bisa dapat hingga Rp 300 ribu. Alhamdulilah, bisa buat modal tambahan,” akunya.
Hal senada juga diungkapkan Mbah Sumini. Dalam dua hari ini, dia mengaku harus memasak dua kali lipat dari biasanya. Selain langganannya, kebanyakan konsumennya juga dari petugas yang bersiaga di kawasan pasca penggusuran lahan untuk tol tersebut.
Namun, Mbah Sumini juga mengeluhkan barang pecah-belah yang digunakan untuk minum kopi saat dibawa keluar warungnya, kembalinya lama. Karena stok gelasnya minim, tak jarang dia kebingungan jika ada konsumen lain yang ingin ngopi.
“Tapi ya itu, susahnya jika mereka minum kopi, gelasnya dibawa dan lama kembalinya, sehingga kita kebingungan jika ada pesanan lain,” pungkasnya. (ari)