JOMBANG, KabarJombang.com – Terkait kasus intimidasi dan pengerusakan kamera terhadap Stringer TV One Jombang oleh oknum guru saat meliput turnamen bola voli di GOR Merdeka Jombang, Persatuan Wartawan Jombang (PWI) Jombang telah menunjuk penasehat hukum.
Ia adalah Beny Hendro Yulianto,SH, yang akan mendampingi Muhammad Fajar El Jundy yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
“Mencermati situasi yang berkembang, mempertimbangkan masukan-masukan ataupun saran, serta analisis dari anggota, pengurus PWI Jombang serta dari berbagai pihak, maka kami menunjuk penasehat hukum untuk mengawal kasus tersebut,” ujar Ketua PWI Jombang, Sutono dalam rilisnya, Jumat (2/9/2022).
Sutono juga menyayangkan, Polisi menerapkan pasal 407 KUHP dalam kasus tersebut, bukan undang-undang pers Nomor 40 Tahun 1999.
“Dapat diduga, penerapan pasal tersebut tidak cermat serta menempatkan Fajar tidak sebagai orang yang menjalankan tugas jurnalistik pada peristiwa itu. Padahal semestinya, polisi merujuk pada UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers, untuk menangani kasus yang dialami Fajar,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan, Fajar merupakan anggota PWI Jombang dengan status anggota muda. Ia juga wartawan aktif yang bekerja sebagai stringer TV One dan juga pemegang kompetensi wartawan muda.
“Kami akan menempuh berbagai upaya yang diperlukan, agar kasus yang dialami oleh Muhammad Fajar ditangani oleh Kepolisian sesuai ketentuan dalam UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Fajar mendapatkan intimidasi dari oknum guru dan kepala sekolah, saat meliput turnamen bola voli di GOR Jombang, Rabu 31/8/2022). Kameranya dirampas dan dipaksa menghapus gambar.
Pada turnamen tersebut, mempertemukan antara SMKN 3 Jombang Vs SMK DB, yang dimenangkan SMKN 3. Namun, diduga karena saling ejek, akhirnya terjadi kericuhan antar suporter tersebut.
