JOMBANG, (kabarjombang.com) – Serangan hama tikus dan wereng mulai menyasar tanaman padi milik petani di Kota Santri. Kondisi ini, membuat para petani khawatir gagal mendapatkan hasil panen maksimal pada musim panen ini.
Seperti yang diungkapkan Ahmadun (52), salah satu petani Dusun Banjarkerep, Desa Banjardowo, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Menurutnya, saat ini ada sekitar tiga hektar lahan pertanian wilayahnya yang terkena serangan hama tikus. Padahal menurutnya, sebentar lagi memasuki musim panen padi. Hewan pengerat tersebut menyerang padi yang sedang hamil. Dengan begitu, padi yang hendak berbulir mendadak kering dan mati.
“Untuk panen kali ini kami jelas merugi. Bisa-bisa hasil panen turun hingga 50 persen. Dalam kondisi normal, lahan seluas satu hektar mampu menghasilkan tujuh ton padi. Namun, jika terkena serangan hama, maka akan turun hingga 50 persen,” ujar Ahmadun, sembari menunjukkan lahan padi miliknya, Selasa (19/7/2016).
Hal senada dikatakan Rejo (52) petani asal Desa Mojokambang, Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Hanya saja, lahan pertanian di kawasannya terserang hama wereng. Lahan padi yang hampir panen itu gabuk alias bulirnya kosong. Sementara batang dan daunnya mengering.
“Ini akibat serangan hama wereng. Rata-rata padi di wilayah ini terkena seperti ini (hama). Jika tidak cepat-cepat kita panen, akan menyebar luas. Makanya hari ini kita panen,” tutur Rejo.
Baik Ahmadun maupun Rejo juga mengaku sudah melakukan langkah antisipasi. Diantaranya melakukan penyemprotan secara swadaya. Bahkan, untuk petani di Banjarkerep secara gotong-royong melakukan gropyokan, yakni beramai-ramai menangkap tikus dengan cara konvensional. Hanya saja upaya itu tidak banyak membantu. (ari)