JOMBANG, (kabarjombang.com) – Tradisi pesta mercon (petasan) di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, dipastikan tidak akan ada lagi. Hal ini diungkapkan Kepala Polsek Diwek, Bambang Setyobudi, Selasa (12/7/2016).
Dalam penuturannya, pihaknya mengaku sudah melakukan langkah persuasif kepada tokoh masyarakat sekitar desa, untuk bisa mengendalikan masyarakatnya tidak melakukan pesta mercon. Selain itu, langkah persuasif itu juga sudah dilakukan pihaknya dalam dua tahun terakhir. Hasilnya, sejak tahun lalu hingga saat ini, pihaknya menyakini tak akan ada lagi pesta mercon yang dianggap tradisi di desa tersebut.
“Sejak dua tahun terakhir, kita sudah melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar agar tidak melakukan pesta mercon. Sebab selain dilarang, pesta petasan juga membahayakan bagi masyarakat sekitar,” terang AKP Bambang kepada KabarJombang.com
Tak hanya itu, perwira asal Kota Mojokerto ini mengatakan, untuk melakukan sosialisi dan antisipasi pencegahan adanya pesta mercon, dirinya juga memasang beberapa spanduk di sejumlah titik yang ada di desa yang bernama Keras itu. “Ada lima titik spaduk larangan yang sudah kita tempatkan untuk mencegah adanya pesta mercon di desa Keras,” ujarnya.
Meski begitu, lanjut Bambang, beberapa tokoh masyarakat di desa tersebut, juga sudah mengatakan bahwa sejak tahun lalu pesta tersebut sudah ditiadakan. “Dari hasil pendekatan kita kepada tokoh masyarkat yang ada di desa tersebut sudah tidak ada lagi pesta mercon tahunan itu,” ungkapnya.
Seperti yang diketahui, pesta mercon di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, menjadi perhatian khusus pihak kepolisian Polres Jombang. Bagaimana tidak, pesta mercon yang digelar 7 hari setelah lebaran Idul Fitri di desa itu dianggap tradisi yang membahayakan. Selain itu, Desa Keras merupakan satu dari lima desa penghasil petasan terbesar di Jawa Timur. (ari)