JOMBANG, KabarJombang.com – Madrasah (MA-Mts) Al Hikam di Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, merupakan sebuah lembaga pendidikan dengan komitmen mencetak anak didik sebagai santri yang peduli dan berbudaya lingkungan hingga berbuah prestasi serta penghargaan tingkat Nasional.
Segudang prestasi telah diraih Madrasah Al Hikam yang dirintis sejak selang setahun berdirinya pada tahun 2009 silam di berbagai bidang hingga tingkat Nasional. Prestasi tersebut seperti Wushu, Karate, Robotic dan sebagai penerima penghargaan Adiwiyata mulai dari tingkat Kabupaten hingga Nasional di tahun 2021.
Madrasah Al Hikam yang concern pada kepedulian dan keberlangsungan kehidupan dengan menjaga lingkungan, ditanamkan sejak peserta didik bergabung pada majelis ilmu yang dipimpin perempuan hebat sebagai Kepala Madrasah, Maftuhah Mustiqowati yang akrab disapa Ning Ika yang juga membawa Madrasahnya dalam Madrasah award sebagai nominasi kategori lembaga mandiri berprestasi melalui pelestarian lingkungan.
“Awalnya memang saya ingin tanamkan karakter kepada santri kami berbudaya lingkungan dengan contoh dari hal sederhana yakni buang sampah pada tempatnya, hingga pada tahun 2016 mendapat Adiwiyata tingkat Kabupaten,2019 tingkat Provinsi, dan 2021 Nasional,” tuturnya, Senin (7/3/2022).
Meski sebelumnya sempat gagal dalam perhelatan Adiwiyata, tidak menyurutkan Madrasah Al Hikam untuk selalu menjaga lingkungan yang dilakukan meski tanpa berharap mendapatkan penghargaan.
“Memang pernah gagal kekurangan administrasi, tapi saya tanamkan ke anak-anak bahwa tidak ada yang sia-sia dengan usaha kita terhadap lingkungan. Tidak Adiwiyata disini, tapi Adiwiyata akhirat sebagai semangat anak-anak tetap peduli lingkungan,” ungkapnya.
Dalam upaya menjaga lingkungan dengan berfokus pengelolaan sampah terlebih pada plastik dengan kegiatan program yang telah dilakukan tidak hanya dirasakan civitas Madrasah Al Hikam, juga dirasakan oleh masyarakat luar.
“Kita concern untuk lingkungan sudah dimatangkan dalam civitas kita, dan saatnya juga kita harus bermanfaat untuk orang lain dan mengajak sama-sama menjaga lingkungan kita, karena siapa lagi kalau bukan kita,” jelasnya.
Adapun kegiatan berbudaya lingkungan yang diprkarasai oleh Madrasah Al Hikam bersama masyarakat yakni seperti gerakan tanam pohon, biopori, sedekah keranjang sampah, sedekah minyak goreng sisa (jelantah).
“Bahkan di pondok pesantren kami, santriwati memakai pembalut cuci ulang yang kita produksi sendiri sebagai wujud kami untuk cinta bumi,” imbuhnya.
Selain menjadi Madrasah yang concern terhadap lingkungan dan terwujudnya Eco Pesantren, santri akan dibekali ilmu wirausaha saat terjun pada masyarakat.
“Ikhtiar dan istiqomah yang kita lakukan selain membantu Pemda terhadap problem sampah, kami juga mengkombinasikan bagaimana santri ini unggul dalam ilmu dan agama juga tumbuh jiwa enterpreneur sebagai bekal saat di masyarakat melalui pengolahan sampah salah satu contohnya,” imbuh Ning Ika.
Dengan segala usaha positif yang diterapkan di Madrasah Al Hikam, Ning Ika berharap akan tumbuh kesadaran dan karakter berbudaya lingkungan dimana pun berada, tidak membiarkan sampah sekecil apapun melukai bumi.
“Agenda terdekat ini kami juga meminta doanya untuk ikhtiar kami dalam penghargaan kalpataru kategori kelompok ( Pesantren penyelamat lingkungan),” pungkas Ning Ika.