JOMBANG, KabarJombang.com – Terkait kasus pasien bunuh diri dan tertangkapnya sopir ambulans karena kasus narkoba jenis sabu di Rumah Sakit (RS) Pelengkap Medical Center Jombang, nampaknya memang sengaja diharapkan tidak muncul di permukaan.
Bahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, yang sebelumnya dapat mudah dikonfirmasi untuk kegiatan dan kasus lainnya, untuk kasus ini pun sulit dikonfirmasi.
Saat tim dari Kelompok Faktual Media mencoba menghubungi Kepala Dinas Kabupaten Jombang, drg Budi Nugroho melalui telpon seluler beberapa kali, Budi tidak merespons.
Tidak hanya itu, saat didatangi di kantor Dinkes pada hari Jumat (18/2), Budi juga tidak berada di kantornya. “Bapak ada acara di pemkab,” ujar pegawai perempuan yang duduk di resepsionis.
Ketika mendatangi acara yang dimaksud, ternyata drg Budi Nugroho sudah tidak ada di tempat meskipun acara tersebut belum selesai.
Sedangkan dari hasil penelusuran sebelumnya, terkait kamar Jabal Nur yang digunakan bunuh diri oleh salah satu pasien RS Pelengkap Medical Center Jombang, bahwa kamar tersebut merupakan kamar isolasi dengan satu bed. Namun di jendela kamar, tidak ada penghalang (seperti jeruji) sehingga memudahkan pasien untuk meloncat dari kamar tersebut.
“itu (kamar Jabal Nur) ruang isolasi, kejadiannya di situ, dekat pohon pisang. Lantai 2,” ujar salah satu pegawai RS Pelengkap yang enggan disebut namanya.
“Dulu ndak ada besi penghalangnya (saat kejadian bunuh diri) namun setelah kejadian baru dikasih (besi penghalang),” imbuhnya.
Dua kasus yang nampak ditutup-tutupi oleh beberapa pihak tersebut, sangat disayangkan oleh Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Jatim.
“Kami menyayangkan sikap rumah sakit. Harusnya pihak rumah sakit terbuka dan menjelaskan tentang masalah tersebut, jangan malah ditutup-tutupi ketika sudah muncul ke permukaan,” ujar Ketua Persi Jatim dr Hendro S.
Bahkan, Hendro menegaskan, jika ada unsur kelalaian karena mengabaikan SOP, pihak rumah sakit bisa digugat.
Sedangkan, meski beberapa kali ditemui, pihak RS Pelengkap Medical Center Jombang, enggan berkomentar terkait kejadian tersebut. Direktur RS Pelengkap Medical Center Jombang, dr Lely Kurnia Sari, menjelaskan melalui jawaban tertulis, bila kasus bunuh diri dan narkoba tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian Polsek Kota Jombang.
*Tim Lipsus
– Penanggung Jawab : Adi Susanto
– Korlip : Aris Setyoadji
– Editor : Muhammad Mufid
– Wartawan : Diana Kusuma
– Wartawan : Slamet Wiyoto
-
14 Februari 2022, 14:22
RS Pelengkap Medical Center Jombang Sembrono
-
15 Februari 2022, 13:59
Polisi Bungkam Soal Kronologi Penangkapan Sopir Ambulans dan Pasien Bunuh Diri
-
16 Februari 2022, 16:52
Terungkap, Ini Identitas Pasien Bunuh Diri di RS Pelengkap Jombang
-
17 Februari 2022, 15:31
Dewan Kesal Kasus RS Pelengkap Jombang Ditutup-tutupi
-
18 Februari 2022, 17:15
Persi Jatim : RS Pelengkap Jombang Bisa Digugat Jika Abaikan Standar
-
Dibaca Saat ini 19 Februari 2022, 21:02
Terkait Dua Kasus di RS Pelengkap, Dinkes Jombang Juga Bungkam