JOMBANG, KabarJombang.com – Peresmian pedestrian (trotoar) Jalan KH Wahid Hasyim Jombang yang mengundang kerumunan hingga abaikan protokol kesehatan pada, Minggu (12/12/2021) malam, beredar di media social (medsos).
Seperti salah satu akun media sosial di Jombang, yakni @wargajombang. Dalam postingannya tampak menjelaskan sejumlah pengunjung acara tersebut berkerumun dan berjubel abaikan protokol kesehatan.
“Warga berjubel dan ada yang tidak memakai masker saat peresmian rehabilitasi drainase dan trotoar jalan KH Wahid Hasyim. Sepertinya malam ini loos, gak ada operasi masker rek,” terang caption dalam unggahan pada media sosial @wargajombang tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab membantah dengan menyebutkan bahwa sebelumnya sudah dilakukan antisipasi terkait aturan prokes selama kegiatan berlangsung.
“Kita sudah bataskan waktu jam 9 (malam) sudah selesai,” ujar Bupati Jombang kepada sejumlah awak media, Senin (13/12/2021).
Sementara saat disinggung kegiatan tersebut sengaja mengundang kerumunan dengan pamflet bertuliskan ‘Hadirilah Peresmian Rehabilitasi Saluran Drainase dan Trotoar Jalan KH Wahid Hasyim’, pihaknya membantah bahwa tidak membuat dan mengedarkan undangan tersebut.
“Tidak, tidak ada masyarakat di situ. Yang di dalam itu hanya OPD saja yang diundang,” jelasnya.
Kemudian saat disinggung jika terdapat masyarakat yang terpantau lelang dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, Mundjidah Wahab mengatakan bahwa di kemudian hari akan dilakukan evaluasi di bagian kesehatan.
“Kita lihat saja nanti, kita evaluasi di Dinas Kesehatan. Semoga tidak terjadi apa-apa, kalau terkait acara peresmian itu sebagai tanda saja,”imbuhnya memungkasi.
Diketahui sebelumnya bahwa, pelaksanaan acara peresmian dihias dengan car free night, yang digelar Pemerintah Kabupaten Jombang menciptakan kerumunan hingga banyak warga yang abai protokol kesehatan, Minggu (12/12/2021) malam.
Kegiatan car free night di sepanjang Jalan Wahid Hasyim Jombang, ini banyak masyarakat yang tidak memakai masker. Lantaran, minimnya penegakan prokes dari Satgas Covid-19 setempat.
