JOMBANG, KabarJombang.com – Ratusan buruh di Kabupaten Jombang kembali menggelar aksi unjuk rasa menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2022 di depan gedung DPRD Jombang, Jumat (19/11/2021).
Berdasarkan pantauan KabarJombang.com di lokasi setempat, tampak ratusan buruh berseragam organisasi buruh dan memakai poster yang bertuliskan tuntutan, memadati jalan raya di halaman kantor DPRD tersebut.
Koordinator aksi, Luthfi Mulyono mengatakan para buruh ini kembali turun ke jalan karena dirasa kenaikan UMK Jombang masih tak kunjung mengalami kenaikan di tahun 2022 mendatang.
“Tuntutan kali ini tetap terkait kenaikan UMK 10 persen. Karena inginnya kami itu transparan, mengapa UMK di Jombang ini masih belum dinaikkan juga. Masih bertanya-tanya apa dasar hukum dan dalihnya,” ujarnya kepada awak media.
Kemudian Luthfi menuturkan jika alasan Pemerintah Kabupaten Jombang tidak menaikkan UMK tersebut, hanya monoton terhadap data yang ada di BPS. Sehingga menurutnya yang diinginkan, butuh penjelasan lebih dari yang dimaksud tersebut.
“Padahal sebelumnya, kami sudah melakukan sosialisasi dan mengundang BPS, dengan berbagai seminar yang sudah kita lakukan. Intinya yang kami ketahui jika BPS itu melakukan survei dengan cara yang random (Tidak menyeluruh),” jelasnya saat ditemui di lokasi setempat.
Aksi akan berlanjut hingga 30 November 2021
Menyesuaikan laporan yang sudah dilayangkan ke Polres Jombang, Koordinator aksi itu menegaskan jika aksi unjuk rasa kenaikan upah akan terus dilakukan hingga 30 November 2021 mendatang.
“Kalau dalam suratnya memang sampai 27 November, tapi akan kami kawal persoalan ini hingga 30 November nanti. Hal itu akan tetap kami kawal, kalau memang masih belum ada solusi dari persoalannya,” katanya.
Sementara saat disinggung apakah UMK di Jombang sudah ada kenaikan, pihaknya menjelaskan jika hal itu masih belum diketahui naik. Sehingga pihaknya bersama organisasi buruh lainnya di Jombang, akan terus melakukan unjuk rasa di berbagai tempat yang sudah ditentukan sebelumnya.
“Kalau di daerah lainnya sudah dinaikkan, seperti di Sidoarjo, Gresik dan lain sebagainya. Nah ini mengapa di Jombang tidak ada, itu yang menjadi pertanyaan yang kami butuh penjelasan secara detail,” paparnya.
“Dan kami sudah menentukan titik lokasi yang akan menjadi sasaran unjuk rasa ini. Ya seperti yang sebelumnya seperti di Disnakertrans, Pemkab Jombang, dan sekarang di DPRD Jombang. Selanjutnya pasti ada. Yang kami harapkan ada kenaikan lah begitu,” lanjutnya sembari memungkasi.
Masih berdasarkan pantauan KabarJombang.com di lokasi, tampak sekitar 500 an para buruh yang mengikuti aksi unjuk rasa di halaman kantor DPRD Jombang tersebut.