JOMBANG, KabarJombang.com – Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meminta aturan pembatasan pada pembelajaran tatap muka (PTM) segera di nonaktifkan. Hal itu disampaikan kepada Bupati Hj Mundjidah Wahab saat melakukan kunjungan di Kabupaten Jombang.
“Jadi Mas Mentri (Nadiem Makarim) mengharapkan untuk tatap muka itu tidak dibatasi. Karena kasihan kalau anak-anak (Pelajar) kalau dibatasi,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Kamis (21/10/2021).
Selain itu, Mundjidah Wahab juga mengatakan jika pembelajaran secara normal seperti biasa akan diterapkan pada awal tahun 2022 mendatang. Namun demikian para pelajar di tiap sekolah di Jombang, kata Bupati Jombang akan dimasukkan dengan normal secara bergiliran.
“Insyaallah nanti pada bulan Januari (2022) sudah dilakukan PTM penuh (tidak terbatas). Dan nanti akan bergilir masuknya anak-anak (pelajar),” terangnya saat ditemui di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Selain menyoal PTM, Mundjidah Wahab mengatakan bahwa Nadiem Makarim juga berpesan terkait Sekolah Merdeka. Dengan singkat Bupati menjelaskan bahwa dalam program tersebut terdapat guru penggerak.
“Ya masalah Sekolah Merdeka, jadi dalam hal ini ada guru penggerak itu bisa honorer, bisa ASN,” tungkas Bupati Jombang, Mundjidah Wahab.
Berdasarkan pantauan KabarJombang.com, usai melakukan pertemuan dengan Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Nadiem Makarim langsung beralih untuk ziarah ke makam Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Kemudian didampingi oleh Bupati, secara simbolis Nadiem Makarim langsung menyerahkan bantuan makam kepada pengelola makam keluarga Pondok Pesantren Tebuireng.