PERAK, KabarJombang.com – Warga di Kabupaten Jombang menjadi korban penipuan arisan online.
Penipuan arisan online yang dibuat Sindy Murtieka Febriyani (19) warga Desa Mojongapit, Kabupaten Jombang itu korbannya mencapai puluhan orang.
Salah satu yang menjadi korban arisan online di Jombang yakni, Farika Muyadaro (17) asal Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak.
Ia menuturkan jika sudah mengikuti arisan online yang dibuat Sindy Murtieka Febriyani, sejak bulan Mei 2021.
Awalnya Farika, merasa tergiur saat diceritakan oleh teman-teman sekomplotannya. Sehingga dirinya kala itu memilih mengikuti arisan tersebut, meskipun dengan membayar secara transfer atau online.
“Sejak hari raya idul Fitri 2021 kemarin ini saya sudah mengikuti arisan itu. Ya karena waktu itu pengen saja, setelah mendengarkan cerita-cerita dari temen-temen itu. Awal-awal memang komunikasi dan arisannya memang lancar,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Senin (27/9/2021).
Kemudian setelah satu bulan mengikuti arisan tersebut, Farika mengaku bahwa ingin berhenti sementara. Namun pihak yang membuat arisan itu dikatakan terus membujuknya untuk melanjutkan lagi dengan modus akan memberikan bonus.
“Pertama-tama saya ikut itu bayar 10 juta dan memang cairnya 10 juta. Nah pas saya pamit berhenti itu, saya dikonfirmasi lagi untuk melanjutkan lagi. Karena kata dia itu akan diberikan bonus kalau saya dapat member. Nah waktu itu saya ikut lagi sambil cari teman-teman yang mau jadi member,” jelasnya.
Kemudian setelah dapat beberapa member dan melanjutkan arisan online itu, dalam setiap harinya kurang lebih Rp 1,5 juta yang ditransfer melalui rekening BCA pemilik arisan.
Nahas setelah terkumpul diperkirakan sekitar Rp 2 miliar di bulan Agustus 2021 kemarin, pemilik arisan tidak mencairkan uang.
“Waktu ikut lagi itu dalam setiap harinya sekitar 1 juta lima ratus yang saya transfer. Apalagi waktu itu peminatnya tambah banyak hingga transferannya itu sampai puluhan juta dan sampai terkumpul sekitar Rp 2 miliar. Nah pas awal bulan Agustus yang biasanya cairan, pemilik arisan itu malahan sulit saat dikonfirmasi. Hanya saya menyampaikan kalau masih ada kendala segala macam,” kata Farika menuturkan.
Karena tak tahan dengan tingkah lakunya pemilik arisan tersebut, dirinya langsung mendatangi kediaman pemilik arisan dengan membawa 5 temannya yang juga terlibat korban. Dari itu dirinya mengambil sebagian barang-barang yang dikatakan milik pelaku.
“Sampai sekarang ini sudah saya 3 kali sama teman-teman ke rumahnya. Tapi tidak ada orangnya, cuma hanya keluarganya saja. Karena sudah kesel, kami bawa sebagian barang-barang pemilik arisan. Lalu kemudian saya melaporkan ke Polres Jombang,” tuturnya.
Sementara itu dirinya tetap berupaya agar pihak kepolisian bisa menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas dan pelaku segera diamankan. Karena menurutnya bukan hanya seorang korban dari arisan online tersebut.
“Yang saya harap, polisi bisa menindak lanjuti kasus itu hingga pelaku ditemukan dan diamankan. Karena kami sudah tidak bisa bertindak seperti apa lagi, karena nomor what’s app pelaku sudah memblokir kami. Jadi berharap kasus ini bisa tertangani,” imbuh Farika sembari memungkasi.