JOMBANG, KabarJombang.com – Hampir sepekan, Kabupaten Jombang beberapa kali diguyur hujan. Hal ini membuat para petani semangka di Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang resah.
Seperti yang diungkapkan salah satu petani semangka di Kecamatan Megaluh, Renisa. Dirinya resah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu lantaran berpengaruh terhadap tanaman semangka yang baru mulai masuk masa tanam.
“Dengan cuaca saat ini, tentu saya dan petani lain resah dengan cuaca seperti ini. Beberapa kali hujan dan sedikit-sedikit mendung akan pengaruh ke tanaman semangka,” tuturnya pada KabarJombang.com Selasa (14/9/2021).
Selain semangka, tanaman garbis yang juga masih berusia setengah bulan, juga terancam. Jika hujan lebat terus mengguyur tentunnya bisa membuat tanaman buah itu mati.
“Kabanyakan yang ditanam orang sini semangka sama garbis, umurnya 2 sampai 3 mingguan. Takutnya kalau hujan mulai datang nanti busuk dan gagal tanam,” terangnya.
Menurut Renisa dengan cuaca yang tidak dapat diprediksi dan musim hujan benar terjadi, maka perhitungan untuk menanam semangka oleh petani yang senasib dengannya telah meleset dari perkiraan.
“Jika memang saat ini akan memasuki musim hujan, berarti tidak sesuai prediksi karena masa tanam semangka di musim kemarau. Bulan nanam dari dulu ya Agustus sampai Oktober panen raya tapi sekarang musim ga nentu,” katanya.
Harapannya bersama petani semangka lain adalah saat ini hujan tak turun dan semangka yang baru ditanamnya akan tumbuh hingga panen.
“Harapannya ya semoga tidak hujan lagi karena kita sudah mulai tanam semangka. Kalau masuk atau musim hujan kami tidak teruskan karena nanti rugi. Kalau semisal hujan terus sepertinya nanam padi aja mumpung masih tahap awal gini, semangka masih kecil ga rugi banyak,” tukas Renisa