TEMBELANG, KabarJombang.com – Warga yang berada disekitar aliran sungai Gude Ploso mengeluhkan pencemaran air sungai, akibat pembuangan limbah pabrik yang ada di Kabupaten Jombang.
Bau tak sedap menyeruak karena limbah pabrik gula Djombang Baru serta pabrik ayam yang ada di Tembelang.
Selain menyebabkan air sungai berubah warna, bau tak sedap juga dirasakan warga setiap hari. Bahkan ancaman pencemaran sumur, akibat limbah pabrik yang dibuang di sungai Gude Ploso, menghantui mereka.
Sungai Gude Ploso menjadi tempat pembuangan limbah pabrik gula Djombang Baru dan pabrik ayam di Tembelang, Jombang sejak bertahun-tahun lalu.
Salah seorang warga Mojokrapak, Wagimin mengungkapkan sungai Gude Ploso yang mengalir di samping rumahnya. Sudah tercemari limbah dua pabrik di Kota Santri-julukan Kabupaten Jombang.
“Ini terutama limbah dari pabrik gula Djombang Baru, yang satunya dari pabrik Ayam itu. Ya campur jadi satu, sampai bau sungainya ini bau sangat menyengat. Hampir setiap hari menghirup aroma ini, karena selain bau juga kotor sungainya. Padahal dulu jernih,” tuturnya seraya menjelaskan kepada KabarJombang.com, Kamis (2/9/2021).
Wagimin mengatakan, jika limbah tersebut sudah mulai mencemari air sumur rumahnya. Sehingga keluarganya sangat jarang menggunakan air sumber itu untuk dikonsumsi.
“Biasanya dulu tidak seperti ini, setelah lama-kelamaan air yang saya masak buat minum itu terasa juga. Tidak enak begitu rasanya, mungkin akibat dari pencemaran limbah ini. Sampai saya itu sudah jarang sekarang masak untuk minum itu menggunakan air sumber, memang sudah berbeda dan takut membahayakan,” jelas dia.
Wagimin berharap persoalan limbah yang mencemari sungai Gude Ploso, Jombang bisa segera teratasi. Meskipun setiap tahun, warga mendapatkan kompensasi dari pabrik ayam di Mojokrapak, Tembelang.
“Tapi kalau dibanding mencium limbah yang bau dan sangat berdampak ini, saya lebih memilih ada solusi lain, dari pada hanya tiap tahunnya saja diberikan bantuan dari pabrik. Memang tiap bantuan itu terkadang saya dikasih uang dan ayam,” imbuhnya sembari memungkasi.
Hal senada juga diungkapkan salah satu warga yang tidak jauh dari pabrik ayam di Dusun Ngledok, Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.
Kartono (61) membeberkan, bahwa dirinya juga seringkali mencium bau tak sedap dari sungai kecil yang tercemari limbah dari Pabrik Ayam setempat.
Namun dirinya juga mengaku bimbang untuk mengeluh, dikarenakan kebanyakan dari warga sekitarnya menjadi salah satu karyawan di pabrik ayam tersebut.
“Sebenarnya kalau ditanya mengeluh ya sangat, saya alami hampir setiap hari dengan bau tak sedap ini. Akan tetapi mau bagaimana lagi kalau warga disini banyak yang menjadi karyawannya disana. Apalagi pemilik pabriknya yaitu pak lurah sendiri,” katanya.
Terpisah pemilik pabrik ayam, Warsubi mengatakan jika warga sekitar tidak ada yang mengeluhkan bau limbah dari perusahaannya.
“Sudah biasa dan sudah tidak ada yang mengeluh lagi, jadi memang soal limbah itu saya sudah kasih bantuan terhadap warga yang terdampak. Tidak ada keluhan, karena memang bantuan tetap saya selalu berikan. Begitu saja ya,” tuturnya singkat, Kamis (2/9/2021).
Sementara itu, bagian umum pabrik gula Djombang Baru, Djanet menjelaskan akan memperhatikan setiap keluhan dari warga sekitar pabrik.
“Tentu, keluhan warga sekitar pabrik gula (PG) akan jadi perhatian utama kami. Kami akan menerima informasi dari warga terkait limbah, bilamana ada permasalahan limbah, kami akan segera mungkin melakukan koordinasi dan klarifikasi mengenai limbah tersebut,” ungkapnya saat dihubungi KabarJombang.com, Senin (30/8/2021) petang.
Djanet mengungkapkan sejak awal beroperasi pihaknya sudah turun langsung ke masyarakat, melakukan sosialisasi terkait persoalan limbah yang di sungai Gude Ploso maupun polusi udara akibat penggilingan tebu di pabrik gula Djombang Baru.
“Tapi tetap, meskipun sampai saat ini ada keluhan warga akan segera kami terima,” kata dia memungkasi. (M Faiz H)