JOMBANG, KabarJombang.com – Bagi pemenuhan kebutuhan rumah tangga, air bersih yang berasal dari sumur rumah menjadi hal yang sangat penting. Namun kita harus dapat memastikan bahwa air tersebut dalam keadaan sehat dan aman dikonsumsi dan digunakan dalam aktifitas keseharian.
Jika kualitas air sumur tidak terjaga maka bahaya yang ditimbulkan tidak dapat terhindarkan seperti tumbuhnya bakteri yang dapat mengganggu kesehatan manusia yang mengkonsumsi sumber air tersebut.
Sangat penting untuk melakukan pengecekan kualitas air yang digunakan sehari-hari agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ciri-ciri Air Tanah di Rumah Aman Dikonsumsi
1. Jernih
Indikator pertama yang perlu diperhatikan adalah kejernihan air. Jika air tanah tampak keruh, maka dapat dipastikan air telah terkontaminasi lumpur dan tidak layak untuk digunakan, terutama untuk air minum.
Meski demikian, air yang tampak jernih belum tentu bersih dan layak digunakan. Namun demikian, hal itu dapat menjadi langkah pertama untuk menilai kualitas air tanah.
2. Tidak berwarna
Pada beberapa kasus, ada air tanah yang berwarna kuning atau hijau. Kondisi itu lebih parah dari air keruh dan sangat berbahaya untuk kesehatan.
Umumnya, warna air tanah dipengaruhi kandungan unsur yang ada di dalam tanah. Anda dapat mendeteksi hal itu dengan menaruh jarum atau batu di dasar bak penampungan. Jika tidak terlihat dari atas, maka air tersebut tidak layak untuk digunakan.
3. Rasanya tawar
Setelah memastikan air tanah tampak jernih dan tidak berwarna, langkah selanjutnya adalah mencicipi rasanya sedikit. Layaknya air minum, air tanah yang baik umumnya akan terasa tawar.
Jika air tanah terasa aneh saat dicicipi, dapat dipastikan air tersebut telah tercemar unsur polutan dan berbahaya untuk digunakan.
4. Derajat keasaman (pH) netral
Indikator selanjutnya adalah tingkat keasaman (pH). Air tanah yang baik dan aman digunakan harus memiliki pH netral, yakni antara 6,8 hingga 7,2 untuk bak penampungan kecil, serta 6,5 hingga 7,5 untuk bak penampungan besar.
Air tanah dengan tingkat keasaman yang terlampau tinggi atau rendah berisiko memberi dampak buruk pada kesehatan. Oleh karena itu, pastikan air tanah di rumah Anda memiliki pH netral sebelum digunakan.
5. Bebas zat kimia berbahaya
Pencemaran bahan kimia kerap terjadi pada sumber air tanah, terutama jika berada di sekitar kawasan industri dan perkotaan. Hal itu disebabkan oleh limbah pabrik yang acap kali dibuang tanpa pengolahan lebih lanjut.
Air yang tercemar bahan kimia, seperti arsenik, timah, merkuri, dan amonia sangat berbahaya jika digunakan manusia. Agar dapat memastikan air tanah di rumah bebas bahan kimia berbahaya, gunakanlah water test kit yang mudah ditemui di pasaran.
6. Tingkat kesedahan rendah
Kesedahan merupakan tingkat kandungan logam berat tertentu, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), mangan (Mn), atau besi (Fe) pada air. Air tanah yang baik dan aman memiliki tingkat kesedahan rendah.
Cara mendeteksi kesedahan air cukup mudah. Anda bisa mencampur sabun dengan air. Jika air tanah sukar berbusa saat dicampur sabun, maka air tersebut memiliki tingkat kesedahan tinggi.
Selain itu, aroma air tanah juga dapat menjadi salah satu cara untuk mendeteksi tingkat kesedahan air. Air tanah yang beraroma anyir umumnya mengandung zat besi yang terlampau tinggi.
7. Tidak mengandung bakteri berbahaya
Air tanah yang tercemar bakteri wajib Anda hindari karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Salah satu bakteri yang kerap mencemari air tanah adalah E.coli. Bakteri itu dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, tifus, hepatitis, dan kolera.
Pencemaran E.coli biasanya disebabkan oleh sumber air tanah yang terlalu dekat dengan saluran pembuangan kotoran atau septic tank.
Demikian deretan indikator yang dapat digunakan untuk menilai kualitas air tanah di rumah Anda.
Jika kondisi air tanah terlampau buruk, sebaiknya gunakan air dari perusahaan air minum (PAM) setempat untuk mandi dan mencuci. Sedangkan untuk konsumsi dan keperluan memasak sehari-hari, gunakan air kemasan atau isi ulang yang terjamin kualitasnya.