JOMBANG, KabarJombang.com – Menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-76, pengrajin bendera di Jombang mengalami penurunan pemesanan daripada tahun sebelumnya.
Seperti yang dialami Alfan Efendi, warga Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
“Kalau tahun sebelumnya itu, kami bisa membuat bendera merah putih itu seharinya sekitar 100 lebih. Namun kalau dibandingkan dengan yang sekarang ini sangat mengalami penurunan, sehingga pekerjaan tidak terlalu padat dari tahun sebelumnya,” kata Alfan kepada KabarJombang.com, Rabu (11/8/2021).
Penurunan tersebut, dikatakan pria berusia 73 tahun itu kemungkinan akibat Dana Desa terpakai untuk penanganan covid-19.
“Kalau tahun sebelumnya, ya saya jemput bola. Menemui beberapa pemerintah desa yang ada di Jombang ini. Sehingga memang tahun lalu itu pemesanan bisa dikatakan banyak dan pekerjaannya juga padat,” jelas Alfan.
Dari penurunan pemesanan itu membuat omzet pendapatannya juga anjlok diperkirakan sekitar 50 persen. Dari bulan Agustus di tahun 2020, dirinya mengatakan biasa mendapatkan omzet Rp 20 juta. Sementara Agustusan di tahun 2021 ini, menurun hanya mendapat omzet sekitar Rp 10 juta.
“Walaupun banyak yang mengatakan, pesanan di Agustus ini mengalami banjir orderan. Akan tetapi yang saya alami ini sudah sepi kalau dibandingkan dari tahun sebelumnya. Pemerintah Desa yang dulu sering berlangganan ke sini, sekarang hanya sebagian,” katanya.
Sementara untuk harga jual bendera yang dibuatnya mulai Rp 25 ribu sampai Rp 200 ribuan.
“Tapi kalau yang biasa pesan besar panjang dan lebar, biasanya dipakai di Alun-alun, kodim atau kantor-kantor lainnya itu biasanya 200 ribu rupiah. Dari semua bendera itu sudah disediakan logo kabupaten Jombang,” tuturnya.
