Selama PPKM, Penumpang Kereta Api di Stasiun Jombang Terjun Bebas

Selama PPKM, Penumpang Kereta Api di Stasiun Jombang Terjun Bebas
Suasana di Stasiun Jombang yang tampak sepi.Fa'iz
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Jumlah pengguna moda transportasi kereta api di Stasiun Jombang terjun bebas. Ini merupakan imbas dari pemberlakukan kebijakan PPKM selama pandemi Covid-19 terjadi.

Kepala stasiun Jombang, Efandi Setyo Budi mengatakan bahwa selama PPKM darurat hingga level 4, jumlah penumpang mengalami penurunan sekitar 80 persen. Bahkan diprediksi terus mengalami penurunan jika pandemi Covid-19 ini tak kunjung tuntas.

Baca Juga

“Benar, jumlah penumpang di masa PPKM hingga perpanjangan level 4 ini mengalami penurunan sekitar 80 persen. Untuk sementara ini, setiap harinya itu yang biasanya setiap kereta api ada 20 penumpang dari Jombang, sekarang menurun bahkan sepi,” ujar Efandi saat ditemui di kantornya, Jum’at (6/8/2021).

Selain itu, operasional kereta api lokal dari Jombang yang sempat diberhentikan sementara sejak awal berlakunya aturan PPKM itu juga batal beroperasi. Efendi menyampaikan karena pemerintah telah resmi masa PPKM level 4 diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 mendatang.

“Tetap mengacu terhadap aturan pemerintah bahwa PPKM diperpanjang, hingga membuat kereta api yang lokal masih belum bisa beroperasi. Untuk persyaratan KA yang lain yang bisa beroperasi, sementara persyaratan tetap sama melaksanakan tes antigen dan menunjukkan surat vaksin Covid-19,” jelasnya saat diwawancarai.

Untuk pemberlakuannya, disebutkan antigen berlaku hanya satu kali 24 jam, sementara untuk GeNose tetap tidak digunakan selama PPKM Darurat dan level 4 berlaku. Selain itu, terdapat beberapa penumpang yang diperkenankan untuk tidak melaksanakan vaksinasi.

“Seperti ibu hamil, atau penumpang yang mempunyai penyakit tertentu. Dengan syarat menunjukkan surat pemberitahuan dari dokter spesialisasinya yang menyatakan bahwa penumpang tersebut masih belum bisa melakukan vaksinasi,” tuturnya dengan jelas.

Pantauan KabarJombang.com di lokasi, halaman stasiun Jombang tampak sepi. Setelah Kereta Api (KA) Sri Tanjung dari Lempuyangan jurusan Ketapang, tampak sekitar hanya 7 penumpang dari Jombang yang melakukan pemberangkatan. Sementara untuk kedatangan, tidak ada satu penumpang pun yang berdatangan dari luar.

Di tempat yang sama, Priski Aliyani (17) salah satu penumpang yang ingin bepergian ke daerah Jember mengatakan bahwa dirinya berharap pandemi cepat berakhir. Agar tidak merepotkan persyaratan yang membuat biaya pemberangkatan menambah.

“Kan harus rapid dan persyaratan lainnya, jadi mau berangkat saja lumayan sudah mengeluarkan dana selain pendaftaran. Tapi Alhamdulillah tadi tidak ada kendala, ya berharap pandemi ini segera selesai. Kalau tujuan saat ini mau ke Jember kepentingan pelantikan di Kampus,” ujarnya kepada KabarJombang.com.

Selain itu, setelah masuk di dalam kereta api Sri Tanjung itu, sejumlah tempat duduk disekitarnya tampak sepi. Terpantau dalam satu gerbong tersebut hanya terisi sekitar 6 orang saja, sehingga menurutnya terasa nyaman dan aman.

“Kalau sepi kan lumayan terasa aman, tapi itu tetap imbauan aturan di dalam kereta tadi bahwa harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat. Salah satunya, tidak membuka masker di dalam kereta,” katanya memungkasi.

Sementara diketahui, selama PPKM Level 4, kereta api yang melintas di stasiun Jombang hanya terdapat 4 kereta api saja. Adapun kereta api dengan jarak jauh tersebut diantaranya, KA Argo Wilis, KA Sri Tanjung, Jayakarta, dan KA Turangga.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait