JOMBANG, KabarJombang.com – Kondisi rumah sakit di wilayah Kabupaten Jombang saat ini penuh dengan pasien, kebutuhan oksigen pun menjadi hal yang susah didapatkan.
Hal tersebut dirasakan oleh rumah sakit Moedjito Jombang yang sempat hanya menyisakan oksigen yang sedang terpasang pada pasien.
“Iya kemarin hanya sisa (oksigen) yang terpasang saja, dan ini baru aja datang tapi dari kebutuhan 35 tabung yang datang hanya 27 tabung dan besok berburu lagi, ngantri lagi, keliling , tanya, dan melihat dimana tempat pengisian oksigen yang tersedia,” kata Direktur RS Moedjito Jombang, Fadilla Delima Sandi pada KabarJombang.com, Kamis (15/7/2021).
Perburuan oksigen yang dilakukan pihaknya dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan terutama pasien Covid-19 yang dirawat di RS yang dipimpinnya ke beberapa penyedia yang telah menjadi rekanannya.
“Setiap hari kita gerilya antara Samator Kediri, Mojoagung, Sepanjang,Gresik. Dan kalau ada di PT Merak,serta CV Kusuma. Karena untuk pasien-pasien Covid banyak menggunakan NRBM jadi perhari untuk 1 pasien membutuhkan 5-6 tabung,” ungkapnya.
Dirinya juga membandingkan kondisi saat ini dengan sebelumnya saat pihaknya memenuhi ketersediaan oksigen serta beberapa obat di rumah sakitnya.
“Harga oksigen tetap terjangkau, namum dulu tinggal nulis SP (Surat Permintaan) barang bisa datang sesuai jumlah. Sekarang dapat saja sudah alhamdulillah, obat antivirus juga semalam Alhamdulillah datang juga yang sudah lama kita tunggu. Jadi gak hanya oksigen tetapi obat-obat juga sudah mulai langka,” bebernya.
Dalam menyiasati hal tersebut RS Moedjito menurut Fadilla, harus menggunakan langkah-langkah agar dapat memberikan perawatan kepada pasien yang datang.
“Bukan menolak pasien ya jadi langkahnya kita benar-benar screening ketat untuk yang butuh perawatan di RS dan tidak. Jadi jika masih bisa perawatan ODC (one day care) ya kita lakukan. Hanya saja kan masyarakat ada kecenderungan saat ini sudah semuanya khawatir dan ingin dirawat. Kalau masih bisa diajari cara pernafasan dan saturasi tidak terlalu rendah ya kita ODC,” terangnya.
“RS Moedjito ingin sekali membantu untuk penambahan isolasi Covid. Jadi rencana lantai dasar kita buat full Covid tapi apa daya alat perang tidak tersedia salah satunya tabung oksigen dan regulator oksigen plus sulitnya SDM (nakes),” kata Fadilla memungkasi.